Bank Mandiri
Ilustrasi Bank Mandiri

FinTechnesia.com | Tiga bank BUMN BUKU IV baru saja mengumumkan kinerja mereka, lebih cepat dibandingkan bank swasta. Ketiga bank BUMN itu adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Mandiri. Pengumuman kinerja bank itu di tengah lesunya bisnis perbankan. Terbukti, tahun lalu kredit cuma tumbuh 6,008%

Tahun 2019, BRI berhasil membukukan laba RP 34,41 triliun naik 6,15% dari 2018 sebesar Rp 32,4 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, selama tahun 2019 BRI berhasil mengembangkan bisnis segmen mikro melalui digitalisasi. “Saya ingin sampaikan faktor yang membentuk perolahan laba: pertama, di perkreditan, hingga akhir Des 2019, secara konsolidasi BRI menyalurkan kredit Rp 915,69 triliun. Tumbuh 8,4% di atas rata rata pertumbuhan industri perbankan 6,08% menurut OJK,” kata Sunarso, dalam koferensi pers, Kamis (23/1). Pertumbuhan kredit pada segmen mikro menjadi salah satu penyokong utama kinerja BRI.

Saudara BRI yang lain, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih pada tahun lalu tumbuh 9,9% menjadi Rp 27,5 triliun. Pertumbuhan laba tersebut melambat dibanding 2018 yang mencapai 21,2%.  Hal ini disebabkan oleh penyaluran kredit tumbuh melambat dari 12,4% menjadi 10,6%. Adapun penyaluran kredit sepanjang tahun lalu mencapai Rp 907,5 triliun. Margin bunga bersih atau NIM juga turun dari 5,66% menjadi 5,56%. Adapun pendapatan bunga bersih naik 8,8% menjadi Rp 59,4 triliun.  Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar menjelaskan, bisnis industri perbankan tahun lalu diwarnai dengan persaingan ketat serta maraknya usaha pembiayaan berbasis digital. Meski demikian, perusahaan tetap selektif dalam menyalurkan kredit. 

Kemudian Bank BNI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 8,6% yoy, yaitu dari Rp 512,78 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp 556,77 triliun peningkatan laba bersih 2,5% menjadi Rp 15,38 triliun pada 2019 dibandingkan periode yang sama 2019. Peningkatan laba bersih tersebut pertumbuhan bisnis luar negeri perseroan.

“Bisnis internasional BNI semakin dapat diandalkan dan menjadi unsur pembeda utama antara BNI dengan bank-bank yang berbasis pada pembiayaan korporat lain di Indonesia. BNI tidak hanya merupakan bank korporat yang melayani nasabah lokal, melainkan juga nasabah lokal yang beranjak menjadi global player. Hanya dengan 8 outlet di luar negeri, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan,” ujar Direktur Keuangan BNI,  Ario Bimo, dalam konferensi pers, Rabu (22/1). (frd)