Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Saving Plan Jiwasraya Bermasalah, Simak Panduan AAJI dalam Memilih Produk Asuransi yang Tepat

BACA JUGA




Fintechnesia | Kasus gagal bayar produk Asuransi Jiwasraya yakni JS Saving Plan terus menggelinding. Kini di tangan Kejaksaan Agung dan sudah ada tersangka.

Sejatinya produk saving plan sudah dikenal di industri asuransi jiwa di Indonesia sejak pertengahan tahun 90-an. Produk serupa juga ditemui di industri asuransi jiwa di banyak negara lain.

Produk saving plan merupakan salah satu alternatif pilihan dari produk-produk asuransi jiwa. Sepetti seperti asuransi perlindungan kecelakaan (personal accident), asuransi jiwa berjangka (term life), asuransi jiwa seumur hidup (whole life), asuransi dwiguna (endowment), asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis) dan unitlink yang tersedia bagi masyarakat untuk melindungi diri dan keluarganya.

Produk saving plan bermanfaat dengan memberikan perlindungan terhadap risiko jiwa sekaligus memberikan tambahan manfaat investasi saat akhir kontrak asuransi atau apabila terdapat penghentian pertanggungan.

Asuransi adalah penting untuk dimiliki oleh masyarakat Indonesia sebagai proteksi atas risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari, maupun sebagai bagian dari perencanaan keuangan masa depan. “Apakah ada nilai investasi dari premi yang dibayarkan atau murni proteksi semua diserahkan kepada masyarakat untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan,” terang Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu, dalam keterangan tertulis pekan lalu.

AAJI lantas memberikan tip dalam memilih produk asuransi yang tepat bagi masyarakat

1. Berasuransilah pada perusahaan asuransi yang resmi terdaftar dan diawasi oleh otoritas atau regulator di Indonesia

2. Kenalilah perusahaan asuransi yang akan dipilih melalui kinerja perusahaan asuransi yang dapat dilihat pada laporan kinerja keuangan yang bisa diakses secara luas;

3. Pahamilah produk yang akan dipilh, pastikan sesuai kebutuhan. Apabila produk asuransi menawarkan nilai investasi, kenalilah bahwa investasi yang menawarkan imbal balik tinggi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. (Frd)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER