FinTechnesia.com | Saat pandemi corona, kreativitas harus tetap berjalan. BNI Syariah meluncurkan program Nabung Haji Bisa Ngaji bekerjasama dengan Askar Kauny, lembaga non profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan serta berkhidmat dalam generasi penghafal Al-Quran. Ini salah satu bentuk value based reward kepada nasabah BNI Syariah.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, program ini memberikan benefit bagi nasabah Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dan calon jemaah haji BNI Syariah berupa gratis belajar ngaji dan menghafal Al-Quran seumur hidup online bersama Askar Kauny. “Diharapkan nasabah menjadi hafidz atau penghafal Al-Quran ketika berangkat haji nanti,” kata Firman, Sabtu (25/4).
Program Nabung Haji Bisa Ngaji merupakan upaya BNI Syariah memaksimalkan bisnis haji dan umrah. Juga meraih peluang baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan menjadi partner yang lebih baik.
Periode program ini sampai 31 Desember 2020 dan berlaku di outlet BNI Syariah dan SCO Bank BNI seluruh Indonesia. Diharapkan meningkatkan akuisisi pembukaan Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah baru, migrasi Tabungan Haji BNI serta setoran awal haji baru. Program ini juga sebagai retensi bagi nasabah eksisting Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dan jemaah haji waiting list.
Ada beberapa syarat dan ketentuan program. Nasabah baru membuka Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah dengan akad mudharabah minimal Rp 500.000. Ini berlaku juga untuk nasabah migrasi Tabungan Haji BNI.
Bagi nasabah eksisting dan jemaah haji waiting list, melakukan top up saldo Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah akad mudharabah minimal Rp 500.000. Sedangkan calon jemaah haji baru dengan melakukan setoran awal haji reguler atau haji khusus. Jika akad Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah wadiah, ubah ke akad mudharabah tanpa membuka tabungan baru.
Dalam program Nabung Haji Bisa Ngaji, BNI Syariah menargetkan 5.000 rekening tabungan BNI Baitullah iB Hasanah baru. Dan sebanyak 5.000 jemaah haji baru. Hingga triwulan I 2020, produk Tabungan BNI iB Baitullah tumbuh 18,46% dari Rp 1,72 triliun per Maret 2019 menjadi Rp 2,1 triliun per Maret 2020. (eko)