Minggu, 3 November 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bukopin Catat Laba Rp 53,7 Miliar di Kuartal I 2020

FinTechnesia.com | Bank Bukopin optimistis tetap memacu bisnis di tengah tekanan krisis pandemi Covid-19 dengan mengandalkan segmen konsumer dan UMKM. Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, mengantisipasi dampak krisis akibat pandemi Covid-19, bank ini melakukan ekspansi kredit secara selektif. “Kami fokus dan konsisten menjaga pertumbuhan bisnis melalui segmen ritel dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) rendah, yaitu segmen konsumer dan UMKM,” ujarnya, Kamis (30/4).

Bank Bukopin tetap fokus pada pembiayaan kredit personal. Yaitu segmen pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan pensiunan BUMN, kedit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan kendaraan (KPM) melalui sinergi dengan perusahaan anak, Bukopin Finance.

Sedangkan pada segmen UMKM, ekspansi kredit fokus pada pembiayaan kredit produktif di segmen unggulan. Pandemi Covid-19 diprediksi berdampak ke sejumlah sektor, tak terkecuali industri perbankan. Namun demikian, dengan strategi dan pilihan fokus
bisnis yang tepat, dia optimistis Bank Bukopin akan dapat menjaga tren pertumbuhan bisnis.

Sejumlah produk yang menjadi bagian dari strategi diferensiasi Bank Bukopin di antaranya produk Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi. Dan Flexy Gas yang ditujukan bagi pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran tagihan gas. Serta Flexy Health, yaitu pembiayaan tagihan BPJS Kesehatan dan Flexy Pay, yaitu produk invoice financing yang disediakan Bank
Bukopin.

Hingga Triwulan I 2020, Bukopin mencatatkan pertumbuhan laba Operasional sebesar 88% menjadi Rp90,5 miliar. Peningkatan terutama dari kenaikan pendapatan bunga bersih 19,8% dan pendapatan operasional lain sebesar 44,8%.

Penyaluran kredit year to date tumbuh 2,4% menjadi Rp 71,2 triliun dan dana pihak ketiga Rp 77,89 triliun. Dari sisi kualitas kredit, posisi NPL (net) pada angka 3,4%, membaik dibanding 2019.

Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset Rp100,8 triliun. Sementara laba sebelum pajak terjaga Rp 63,7 miliar, tumbuh tipis 1,2% year on year. Sementara laba bersih hingga triwulan I 2020 tercatat Rp 53,7 miliar. Turun tipia dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 54,75 miliar. (eko)

sidebar

BACA JUGA

sidebar

BERITA TERBARU

header

BERITA PILIHAN