FinTechnesia.com | Pada era digital, terutama masa social distancing, transaksi tanpa tatap muka merupakan hal umum. Mulai transaksi pembelian makanan, busana, handphone, kendaraan sampai pencarian pembantu rumah tangga, pengemudi, guru privat, jasa pindahan dan sebagainya.
Para calon pembeli barang ataupun jasa tersebut tentu ingin memastikan, orang yang berkomunikasi dengan mereka adalah orang yang sebenarnya. Hal ini untuk menghindari penipuan dan meningkatkan rasa aman dan nyaman pada proses berinteraksi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pertanyaan paling sering muncul adalah apakah profile picture media sosial calon penjual barang ataupun jasa adalah sesuai dengan identitas aslinya? Nah, aplikasi Saya ASLI dirancang menggunakan teknologi face recognition dan liveness detection sebagai alat verifikasi seseorang. Melalui pengambilan foto selfie dan kartu identitas (KTP, SIM dan Paspor).
Penggunaannya mudah. Applikasi ini dapat digunakan oleh siapa saj. Saat ini Saya ASLI dibuka untuk umum dan dapat digunakan secara cuma-cuma. Bila calon pembeli ragu terhadap penjual, calon pembeli dapat langsung mengirimkan link www.sayaas.li kepada penjual tersebut untuk verifikasi terlebih dahulu. Link dapat dikirimkan melalui pesan teks seperti SMS, WhatsApp, WeChat, Telegram atau sosial media lain.
Penjual dapat langsung melakukan verifikasi dari link yang diterima dan membagikan hasil verifikasi kepada pembeli melalui pesan teks. Pembeli akan menerima hasil verifikasi dalam bentuk foto selfie, tanggal, waktu dan jenis kartu identitas yang digunakan penjual saat melakukan verifikasi.
Saya ASLI merupakan aplikasi terbaru yang diluncurkan oleh ASLI RI, perusahaan Inovasi Keuangan Digital (IKD) yang bergerak dibidang sistem biometrik verifikasi. ASLI RI sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan. Sementara produk ASLI sudah diimplementasikan pada perusahaan skala internasional dan pada beberapa lembaga penegak hukum ndonesia. “ASLI RI menghadirkan solusi ini secara gratis dalam rangka mendukung social distancing dan work from home. Untuk membantu masyarakat merasa lebih aman dalam berinteraksi secara online, baik untuk sosial maupun bisnis” ujar Robert Rompas, Komisaris ASLI R, pekan lalu. Menurutnya, keadaan yang luar biasa membutuhkan solusi di luar kebiasaan. (yof)