Sabtu, 20 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ada Wabah Corona, Bank BNI Tetap Mampu Mencetak Pertumbuhan Laba Bersih 4,3% Menjadi Rp 4,25 Triliun

BACA JUGA




Dari sisi profitabilitas, kinerja kredit mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 9,54 triliun. Meningkat 7,7% yoy dibanding periode sama tahun 2019 sebesar Rp 8,86 triliun. Kenaikan NII tersebut dikontribusikan kenaikan pendapatan bunga sebesar 3,8% dan penurunan beban bunga sebesar 2,5%.

Penurunan beban bunga ini menarik karena penurunan biaya dana (cost of fund) sebesar 30 bps. Ini terjadi karena perolehan dana murah (CASA) meningkat dibanding kuartal I 2019. Adapun dari sisi beban operasional, tetap melakoni strategi efisiensi, terutama pada pos biaya variabel. Sehingga beban operasional BNI pada kuartal I 2020 dapat tumbuh terkendali sebesar 1,7% yoy. BNI mampu mencatatkan laba bersih pada kuartal I 2020 sebesar Rp 4,25 triliun, meningkat 4,3% yoy dibanding kuartal I 2019 sebesar Rp 4,08 triliun.

Kinerja solid tersebut tidak membuat BNI kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian ke depan yang belum dapat diprediksi secara akurat. Terutama akibat dampak COVID-19, yang belum dapat diperkirakan akhir penyebarannya. Terlebih, pada kuartal I 2020, indikasi pengaruh COVID-19 terlihat pada peningkatan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dari 2,3% pada 2019 menjadi 2,4% pada 2020. Angka ini masih jauh di bawah batas maksimal NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5%.

Langkah-langkah penting BNI selama kuartal I 2020 fokus pada penyelamatan aset paling penting perusahaan, yaitu pegawai, agar tetap sehat dan terhindar dari terpaan virus corona. Selain itu, keandalan operasional terus dijaga untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah, antara lain melalui keandalan e-channel serta ketersediaan layanan cabang yang disertai penerapan protokol kesehatan secara disiplin, dan yang terpenting saat ini adalah melakukan restrukturisasi kredit secara prudent dalam rangka meringankan beban debitur yang terkena dampak COVID-19. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER