General Manager Asia Tenggara Kaspersky, Yeo Siang Tiong menjelaskan, terjadi penurunan signifikan serangan ransomware terhadap sektor UKM di Asia Tenggara. Angka kuartal pertama 2020 sekita 69% lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Ini jelas pertanda baik. Namun, perusahaan tidak boleh langsung berpuas diri. “Para pelaku kejahatan siber menunjukkan aktivitas lebih sedikit. Tapi ketepatannya meningkat. Telemetri kami menunjukkan, mereka lebih fokus pada penargetan bisnis dan organisasi untuk saat ini,” terang Yeo Siang Tiong, awal pekan ini.
Untuk menginstal ransomware ke sistem pengguna, pelaku kejahatan siber biasanya menggunakan email phishing, situs web yang terinfeksi dengan program berbahaya atau perangkat lunak yang tidak diperbarui. Setelah terinstal, Trojan akan mengenkripsi informasi di komputer pengguna. Atau memblokir komputer agar tidak berjalan secara normal. Sekaligus meninggalkan pesan tebusan yang menuntut biaya. (yof)