FinTechnesia.com | Singapore Airlines (SIA) Selasa (9/6) mengumumkan meningkatkan likuiditas senilai S$ 10 miliar melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Serta gabungan fasilitas pinjaman dengan dan tanpa jaminan. Ini menempatkan SIA pada pijakan solid menangani tantangan akibat wabah Covid-19 global.
SIA mendapatkan S$ 8,8 miliar likuiditas melalui righst issue yang berhasil diselesaikan pada 5 Juni 2020. Tambahan S$ 900 juta melalui pinjaman jangka panjang dari beberapa pesawat SIA Airbus A350-900 dan Boeing 787-10.
Selain itu, perusahaan juga telah mengatur jalur komitmen kredit baru dan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan dengan beberapa bank. Mereka menyediakan likuiditas dana segar berikutnya lebih dari S$ 500 juta.
Secara terpisah, semua jalur pinjaman yang tersedia pada tahun 2020 telah diperbarui hingga 2021 atau setelahnya. Sehingga akses likuiditas hingga lebih dari S$ 1,7 miliar dipastikan akan tetap tersedia.