Dengan track record pembayaran teruji tangguh, serta pendampingan langsung Amartha yakin, pemulihan bisnis dapat berjalan dengan lebih mudah dan cepat. Sejak puncak krisis kesehatan, dengan berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB} di hampir semua daerah, selama Maret hingga Mei trend pendanaan di Amartha mengalami pemulihan. Dengan peningkatan rata-rata 33% setiap pekan.
Dalam mengurangi risiko gagal bayar, Amartha memperbarui algoritma sistem skor kredit dengan memasukan parameter yang sensitif terhadap dampak Covid-19 bagi calon mitra. “Dengan demikian, pendana dapat lebih percaya diri mendanai. Karena calon Mitra telah tersaring dengan sangat ketat dan penuh kehati-hatian,” ujar Andi Taufan.
Selain itu, Amartha mempersiapkan berbagai strategi baru guna menjawab tantangan new normal, dengan mendigitalisasi mitra Amartha. Di antaranya pelatihan peluang usaha baru secara online, hingga persiapkan platform untuk pembelian kebutuhan pokok rumah tangga serta produk layanan keuangan digital lain. Sesuai karakteristik dan kebutuhan masyarakat desa. (sya)