FinTechnesia.com | Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi. Bonus demografi adalah sebuah era yang hanya terjadi satu kali sepanjang sejarah. Gagal memanfaatkan bonus demografi akan jadi beban dan bencana untuk Indonesia.
Percepatan pembelajaran harus segera dilakukan,. “Perusahaan dan pemerintah selayaknya juga turut meninjau ulang sistem anggaran pembinaan sumber daya manusia dan penggunaanya, dari sistem learning centre menuju sitem belajar mandiri,” terang Alex Denni, Pegiat sumber daya manusia serta teknologi informasi, saat bedah buku Learning 5.1, Duluan Tiba di Masa Depan dalam rilis, Senin (29/6).
PricewaterhouseCoopers (PwC) meramal, Indonesia akan menempati posisi keempat sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Prediksi itu berdasarkan kondisi Indonesia yang sedang menikmati bonus demografi.
Bonus demografi adalah sebuah era jumlah angkatan produktif lebih banyak dibandingkan. Namun, pandemi Covid-19 menjadi hambatan pemanfaatan bonus demografi tersebut. “Pandemi memaksa kita menjalankan keseharian dengan mediasi digital teknologi,” ucap Alex.
Di era digital seperti sekarang dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi tidak akan terealisasi bila jumlah sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas masih minim. Talent pool sumber daya manusia Indonesia di angkatan produktif harus segera ditingkatkan. “Percepatan proses pembelajaran harus diusahakan untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan mampu bersaing di tengah kompetisi dunia,” ucap Alex.
Human capital adalah satu faktor penting dalam risk management. Manusia adalah modal (capital) yang tidak tergantikan dan harus terus ditingkatkan kemampuan maupun jumlahnya. (mrz)