Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Serangan Siber ke Komputer Terjadi Tiap 39 Detik, Ini Tanggapan Kaspersky

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kasus kebocoran data yang semakin terdengar membuktikan perlunya pengamanan ekstra di dunia siber. Studi University of Maryland menunjukkan, serangan peretas pada komputer yang terhubung ke internet, rata-rata terjadi sekali setiap 39 detik. Pelaku kejahatan siber terus memperbarui cara umengeksploitasi kelemahan dalam infrastruktur teknologi informasi (TI).

Istilah ‘selangkah lebih maju’ menjadi menyarankan salah satu kunci utama untuk kesuksesan keamanan siber. Yaitu menjadi proaktif, dibandingkan hanya bereaksi saat insiden terjadi. Memiliki akses ke intelijen ancaman tepat menjadi sangat penting bagi organisasi mana pun yang ingin mengakali para pelaku kejahatan siber.

Intelijen ancaman adalah komponen kunci dari setiap ekosistem keamanan siber. Gartner mendefinisikan intelijen ancaman sebagai pengetahuan berbasis bukti. Termasuk konteks, mekanisme, indikator, implikasi, dan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan mengenai ancaman atau potensi bahaya yang dapat atau muncul terhadap aset.

Bagi yang mengaku sebagai data junkies (pecandu data), mari kita letakkan beberapa aturan dasar tentang intelijen ancaman. Data ancaman adalah nilai yang dikumpulkan dengan melalui observasi. Jika berdiri sendiri, tidak memiliki konteks apa pun. Di sisi lain, intelijen ancaman merupakan hasil dari analisis data. Lalu diterjemahkan ke wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan memungkinkan Anda untuk menerapkan solusi spesifik pada masalah yang ditemukan, sekaligus memperkuat fondasi keamanan siber pada bisnis.

Saat ini, lansekap ancaman berkembang sangat cepat, dengan aliran data yang konstan ditransmisikan melalui lintas informasi. Keterbatasan profesional keamanan siber yang terampil di bidang penilaian ancaman dan kerentanan bukanlah sesuatu yang baru.

Ada empat jenis utama intelijen ancaman yang terdiri dari strategis, taktis, teknis dan operasional. “Memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi dari masing-masing intelijen ancaman tersebut akan membekali organisasi dengan informasi penting dan membagikannya kepada orang yang tepat,” terang Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara pekan lalu. Kaspersky adalah salah satu perusahaan keamanan siber dunia. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER