FinTechnesia.com | Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah Senin (10/8) telah menandatangani nota kesepahaman tentang integrasi data perpajakan. Penandatanganan nota kesepahaman ini kelanjutan program integrasi data perpajakan yang telah diimplementasikan melalui e-Faktur host to host sejak 1 Desember 2018.
Suryo menyambut baik kerjasama dalam mengembangkan integrasi data perpajakan ke arah yang lebih baik lagi. “Kami berharap kolaborasi dengan Telkom dmemberikan manfaat dan kemudahan dalam proses kerja lebih efisien dan efektif. Seperti melakukan profiling wajib pajak melalui big data yang lebih komprehensif, data analitik dan business intelligent yang semakin up to date. Semoga sinergi ini dapat terus terjalin ke depannya,” ujar Suryo, Senin (10/8).
Sementara Ririek Adriansyah menyampaikan kerja sama ini sejalan dengan implementasi salah satu aspek dalam core values BUMN. Integrasi data perpajakan ini sebagai upaya untuk menjaga compliance dan akuntabilitas dari data perpajakan.
Emiten berkode saham TLKM itu berupaya mendukung rencana perluasan dan pengembangan data perpajakan. “Sehingga ke depan bisnis proses dapat dikelola dengan lean dan digital. Serta diperoleh benefit berupa penurunan cost of compliance baik dari sisi wajib pajak maupun cost of collection dari sisi Direktorat Jenderal Pajak,” ujar Ririek.
Iintegrasi data memberikan akses terhadap data keuangan wajib pajak serta data transaksi wajib pajak dengan pihak ketiga. Dengan data ini, Ditjen Pajak dapat melakukan penelitian dan pengujian kepatuhan secara elektronik. Tanpa harus melalui proses pemeriksaan yang panjang dan mahal. Dengan demikian kerja sama ini meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengumpulan penerimaan pajak.
Program integrasi data perpajakan ini adalah contoh terobosan yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi informasi. Ditjen berkomitmen terus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, termasuk melalui digitalisasi dan otomasi. (hlm)