Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Saat Pandemi, Penghasilan Masyarakat Turun dan Mengandalkan Digital Banking dalam Bertransaksi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Survei Standard Chartered menemukan fakta, pandemi COVID19 berpengaruh signifikan terhadap keuangan pribadi secara global. Sekitar 50% orang
Indonesia dan 1/3 orang secara global mengalami penurunan penghasilan.

Lebih setengahnya mengantisipasi, pandemi ini akan berpengaruh terhadap penghasilan
dan/atau pekerjaan mereka secara lebih lanjut.

Dalam pengelolaan keuangan pribadi, 83% orang Indonesia merasa memegang kendali atas keuangan pribadi mereka. Sementara 90% tetap merasa ingin menjadi lebih baik lagi dalam mengelola keuangan mereka.

Letak geografis juga berpengaruh terhadap hasil survei. Responden di Kenya (93%), China Daratan (85%), Malaysia (83%) dan India (82%) juga ingin mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, dibandingkan responden di Inggris (48%) dan Amerika Serikat (63%).

Pandemi ini menjadi katalis pertumbuhan perbankan daringn (online). Lebih dari setengah
responden di dunia kini lebih banyak menggunakan layanan-layanan daring.

Perubahan ini juga terlihat lebih jelas di pasar dengan pertumbuhan cepat. Contohnya, peningkatan penggunaan perangkat mudah bergerak (mobile) jasa perbankan paling terlihat di India (79%), Uni Emirat Arab (72%) dan Kenya (69%).

Masyarakat di pasar dengan pertumbuhan cepat seperti Indonesia (84%), Kenya (91%) dan India (84%), lebih cenderung ingin bank membantu mereka meningkatkan rasa percaya diri dalam mengelola uang secara digital.

Chief Exevutive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Andrew Chia mengatakan, bank berpera membantu masyarakat mengelola uang mereka dan menyediakan alat yang membuat layanan perbankan menjadi lebih mudah.

Sehingga mereka dapat fokus melangkah menuju pemulihan. “Selama pandemi ini, kami melihat bahwa klien kami di Indonesia lebih banyak mengarah ke layanan digital Standard Chartered. Seperti aplikasi SCMobile dan SC Onlin Banking untuk klien ritel kami melakukan transfer dana bahkan transaski reksadana melalui aplikasi mobile atau desktop mereka. Dan Straight2Bank untuk klien-klien korporasi kami,” terang Andrew, pekan lalu. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER