Minggu, 21 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dampak Corona, Laba Bank Permata Melorot 48,5% Menjadi Rp 366 Miliar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pandemi corona memang dahsyat. Laba Bank Permata di semester I 2020 mencapai Rp 366 miliar. Melorot 48,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 711 miliar.

Padahal laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 24,2%.  Dengan dukungan pemegang saham pengendali baru, Bangkok Bank Plc PermataBank optimistis membukukan pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan.

Direktur Utama PermataBank Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan,  Bangkok Bank sangat berkomitmen mendukung pertumbuhan bisnis Bank Permata dalam jangka panjang. Dengan sinergi bisnis yang menyeluruh baik usaha mikro, kecil memengah (UMKM) maupun korporasi.   “Hal tersebut memberikan angin segar di tengah periode cukup berat bagi semua industri, tidak terkecuali perbankan baik di Indonesia maupun dunia,” ujar Ridha, Selasa (18/8).

Pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 24,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu. Terutama dikontribusikan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy.  Hal ini sejalan dengan pencapaian rasio margin bunga atau net interesr margin (NIM) menjadi 4,5% atau meningkat dari 4,2% di periode yang sama tahun lalu.  

Bank terus mengupayakan disiplin dalam manajemen biaya operasional. Sehingga rasio efisiensi menunjukkan perbaikan dengan rasio Cost to Income Ratio (CIR) tercatat 58,7%. Membaik secara signifikan dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 62,8%.

Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dampak COVID-19, di Semester I 2020 ini PermataBank mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset cukup signifikan sebesar Rp1,1 triliun. Dengan memperhitungkan potensi peningkatan kerugian kredit.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER