FinTechnesia.com | Link Net memperpanjang perjanjian kontrak untuk hak pemanfaatan tiang dengan perusahaan pengelola tiang listrik milik negara, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), anak perusahaan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perjanjian kontrak tersebut memberikan hak kepada Link Net tenempatkan kabel broadband-nya pada tiang listrik yang dikelola ICON+.
Perjanjian diperpanjang hingga akhir bulan Juni 2022, termasuk grace period selama 6 bulan. Link Net sedang dalam proses migrasi kabel broadband ke infrastruktur milik sendiri.
Manajemen Link Net berencana meningkatkan kemandirian infrastruktur di masa mendatang dan seterusnya sebelum adanya perpanjangan perjanjian kontrak yang akan datang.
Dari sisi kinerja, Link Net menambah total bersih pelanggan baru 62.430 pada kuartal II-2020. Menjadikan total pelanggan sebanyak 762.392. Pada bulan Juli, Perseroan menambah total bersih pelanggan baru sebanyak 21.807 dan menjadikan total pelanggan tercatat sebanyak 784.199 pada akhir bulan Juli..
Churn rate pada kuartal II-2020 menurun menjadi 2,4% dibandingkan 2,6% pada kuartal I-2020. Link Net mencatat pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) di semester I-2020 sebesar Rp 375.000. Walaupun terjadi pertumbuhan jumlah pelanggan, ARPU tetap stabil dan pada akhir bulan Juli, ARPU tercatat sebesar Rp 374.000.
Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp 971 miliar pada kuartal II-2020. Meningkat 6,2% dari Rp915 miliar pada kuartal II-2019. LinkNet mencatat EBITDA sebesar Rp 543 miliar pada kuartal II-2020. Meningkat 0,3% dibandingkan kuartal II-2019.
Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman menyatakan,perpanjangan perjanjian kontrak dengan ICON+ memberikan kepastian dan kejelasan strategi di masa depan bagi para pemegang saham.
“Kami akan terus melakukan migrasi kabel ke infrastruktur sendiri yang akan memberikan kemandirian infrastruktur. Manajemen percaya bahwa akses terhadap internet berkecepatan tinggi memberikan berbagai manfaat kepada masyarakat,” terang Mario, Senin (7/9). (mrz)