Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

BNI Syariah Terus Mengembangkan Ekosistem Ekonomi Halal

BACA JUGA




FinTechnesia.com | BNI Syariah mendukung pengembangan ekosistem ekonomi halal. Dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan tuan rumah di negeri sendiri.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, industri halal diperkirakan menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp 30.000 triliun. Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar mempunyai potensi ekonomi halal mencapai Rp 3.000 triliun per tahun.

Namun potensi tersebut masih dinikmati negara lain dan Indonesia masih menjadi konsumen. “Perbankan syariah bersama stakeholder lain harus berperan aktif menangkap peluang, agar tidak hanya sebagai konsumen. Namun menjadi produsen serta menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Abdullah Firman Wibowo, Selasa (29/9).

Ada tiga hal yang menjadi pendorong pertumbuhan perbankan syariah di era new normal. Pertama, meningkatnya awareness masyarakat terhadap halal lifestyle. Ditunjukkan dengan beberapa hal, seperti komunitas hijrah, halal foodhalal healthcarehalal cosmeticsislamic fashion, dan islamic education.

Kedua, adanya dukungan pemerintah. Seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mencapai visi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.

Komitmen pemerintah juga ditunjukkan dengan pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk pengelolaan dana haji;  halal park untuk pembentukan ekosistem halal, pembentukan kawasan industri halal untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produk halal dan regulasi jaminan produk halal untuk menjamin hak-hak muslim dalam mendapatkan makanan yang halal.

Ketiga, perkembangan teknologi digital ditunjukkan dengan munculnya sosial media influencer. Berupa konten dakwah, fintech payment; peer to peer lending, tren belanja e-commerce, tren transaksi cashless; dan tren open banking yang memungkinkan sistem bank untuk terkoneksi dengan pihak ketiga.

Faktor-faktor tersebut tentunya sekaligus menjadi peluang yang harus dioptimalkan. “Perlu kolaborasi seluruh stakeholder. Teruta.a melalui peningkatan literasi keuangan syariah yang saat ini masih di bawah 10%,” kata Abdullah Firman. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER