Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ekspansi ke Perusahaan Digital, Bisa Bikin Kinerja Telkom Mentereng

BACA JUGA




Finatechnesia.com | Bisnoantelekomunikasi ke depan tidak sekadar bisnis connectivity, tapi merambah ke bisnis digital. Maklum, pertumbuhan bisnis connectivity hanya single digit. Jika tak mulai memasuki bisnis digital, perusahaan telekomunikasi menjadi tidak menarik lagi. Itu sebabnya PT Telkom Indonesia Tbk berencana berinvestasi di perusahaan digital yang memiliki big data besar.

Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi mengatakan, TLKM itu bukan satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang berinvestasi di perusahaan digital. Beberapa waktu lalu, perusahaan telekomunikasi Reliance Jio juga berinvestasi di perusahaan digital.

Menurutnya, perusahaan digital memiliki value yang tinggi. “Lebih baik Telkom investasi di perusahaan yang sudah terlihat prospek bisnisnya daripada investasi dengan mendirikan perusahaan baru yang prospeknya belum jelas,” ujar Kartika,Rabu (7/10).

Investor atau pemegang saham di perusahaan digital terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok pertama biasanya memegang seri A. investor yang masuk di seri awal ini mengeluarkan investasi yang lebih sedikit dibandingkan seri terakhir.

Namun risiko investasi di stage awal dinilai pengamat ekonomi ini juga besar. Ada investor yang mau menanggung risiko tinggi dan ada yang tidak.

Contohnya ketika salah satu konglomerasi di Indonesia berinvestasi di GoJek. Kartika menyatakan, saat GoJek masih memiliki value US$ 200 juta, konglomerasi itu enggan untuk masuk. Namun ketika Google sudah masuk ke GoJek dan valuenya sudah US$ 3 miliar, konglomerasi tersebut baru masuk.

Sehingga mahal atau murah ketika berinvestasi di perusahaan digital menjadi sangat subjektif. Sekarang value Gojek sudah lebih dari US$ 10 miliar.Kartika meyakini cepat atau lambat GoJek akan masuk ke pasar finansial. Nantinya bisnis GoJek akan mirip dengan Alibaba yang memiliki Alipay. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER