FinTechnesia.com | Di era digital, big data analytic atau data agregat adalah harta yang sangat berharga. Big data ibarat ‘new oil’ bagi ekonomi digital di Indonesia. Maka, banyak korporasi mengincar perusahaan yang memiliki big data yang sangat besar.
Saat ini beberapa perusahaan di Indonesia mulai melirik potensi ekonomi yang sangat besar big data. Dengan bertumbuhnya ekonomi digital dan semakin banyak masyarakat Indonesia melek serta memanfaatkan penggunaan platform digital. Itu sebabnya big data menjadi sangat berharga.
“Saat ini tinggal bagaimana perusahaan di Indonesia memilih mitra strategis agar memonitisasi big data tersebut,” terang Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Ridwan Effendi, Senin (12/10).
Ia mencontohkan Telkom Group yang dikabarkan berencana berinvestasi di Gojek. Jika benar akan membuka peluang bagi BUMN telekomunikasi tersebut mengolah big data Gojek. “Akan banyak potensi ekonomi yang nantinya bisa didapat oleh kedua pihak dengan mengolah big data Telkom maupun Gojek,” ujar Ridwan.
Ridwan memprediksi, keduanya akan mengolah profiling masyarakat Indonesia. Telkom memiliki profiling lengkap mengenai kebiasaan masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi. Namun Telkom sulit mengetahui kebiasaan konsumen Indonesia berbelanja atau memesan makanan. Yang memiliki profiling lengkap mengenai itu ada di GoJek. “Kedua pihak memiliki nilai tawar masing-masing,” kata Ridwan. (eko)