Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank BNI Implementasi Mata Uang Lokal Perdagangan Lokal dan Investasi Langsung

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan Jepang mengimplementasi penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung (local currency settlement) antara kedua negara. Bank BNI satu-satunya bank asal Indonesia yang ditunjuk oleh dua otoritas keuangan sekaligus. Yaitu oleh BI maupun Kementerian Keuangan Jepang sebagai Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies mengatakan, salah satu tujuan langkah tersebut agar masing-masing negara menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung. Dengan demikian, transaksi LCS mengurangi risiko terkait fluktuasi nilai tukar dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Bagi para pelaku pasar, seperti misalnya investor dari Jepang, transaksi LCS menjadi salah satu opsi baru transaksi yang lebih mudah dan aman. “Melalui keberadaan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI di Tokyo dan Osaka, BNI telah memiliki rekening special purpose non-resident account (SNA) Yen Jepang (JPY) di bank ACCD Jepang, begitu pula sebaliknya. Investor Jepang yang hendak berinvestasi di Indonesia juga dapat membuka rekening sub-SNA IDR di BNI,” ujar Corina, Minggu (1/11).

Sebagai bank ACCD, BNI berpeluang menghimpun dana pihak ketiga (DPK) serta mendiversifikasi produk dan layana kepada para nasabah internasional. Produk dan layanan seperti pembukaan rekening giro dan cash management, foreign exchange (forex), penerbitan letter of credit (L/C), pemberian fasilitas modal kerja, penyediaan informasi tentang kondisi perekonomian, iklim investasi, hingga menyelesaikan perizinan, serta relokasi usaha di Indonesia.

Di Indonesia terdapat lebih dari 1.500 perusahaan yang merupakan bagian investasi Jepang dengan bentuk joint venture atau anak perusahaan. “Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar nasabah Bank Pembangunan Daerah di Jepang (Japan Regional Banks/JRB) yang berinvestasi di Indonesia. Sebagian besar merupakan perusahaan berbasis teknologi,” ujarnya.

JRB tersebut tidak memiliki kantor cabang di Indonesia. Sehingga BNI memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan pelayanan perbankan lengkap bagi JRB beserta nasabah JRB di Indonesia, termasuk transaksi LCS. Diharapkan akan lebih banyak investor yang berinvestasi di Indonesia berkat kemudahan LCS tersebut. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER