Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Hindari Hujan Spam Saat Promosi, Bank Mandiri Terapkan Hal Ini

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Mandiri mengintegrasikan beragam perkembangan teknologi dalam melayani dan berkomunikasi dengan nasabah. Untuk itu, perseroan mengoptimalkan manajemen data nasabah untuk memodifikasi program komunikasi untuk tujuan promosi.

Tujuannya agar semakin in line dengan kebutuhan nasabah, daripada keinginan bank. Senior Vice President Enterprise Data Management Bank Mandiri, Billie Setiawan mengungkapkan, pihaknya telah mengembangkan sistem analisa data nasabah yang mampu memetakan dan memprediksi apa saja kebutuhan setiap nasabah.

Harapannya, sistem ini meningkatkan kepercayaan dan memberikan customer experience kepada lebih dari 25 juta nasabah Bank Mandiri. Melalui sistem analisa tingkat lanjut (advanced analytic) atas basis data nasabah, Bank Mandiri mengindikasikan pendekatan lebih bersifat customer-focus dan market-oriented dalam pengelolaan nasabah. “Kami lalu memanfaatkan output hasil analisa tingkat lanjut tersebut sebagai dasar untuk melakukan strategi promosi yang lebih personal,” katanya, Selasa (3/11).

Inovasi ini dapat menurunkan risiko nasabah perseroan “diserang” beragam promo, program, dan tawaran produk yang tidak sesuai kebutuhan mereka. Kini, semua bentuk promosi atau komunikasi sejenis lain hanya disampaikan berdasarkan kebutuhan nasabah.

Bank Mandiri tidak ingin menebar spam karena membuat nasabah risih. “Bank Mandiri menggunakan teknologi machine learning menghadirkan semacam rekomendasi atau collaborative filtering produk apa saja yang cocok ditawarkan ke masing-masing nasabah,” katanya.

Tidak hanya produk yang ditawarkan, tambahnya, sistem analisa ini bahkan juga mampu merekomendasikan kanal komunikasi yang paling sesuai ketika digunakan dengan beragam nasabah.

Bank Mandiri tak lagi sembarangan menghubungi nasabah melalui aneka kanal komunikasi yang ada seperti SMS, pesan instan via WhatsApp, surel, atau telepon. Sebagai gantinya, komunikasi ke nasabah hanya dilakukan melalui satu kanal tertentu sesuai hasil analisa preferensi mereka.

“Kini model pendekatan komunikasi gaya baru menggunakan penawaran yang personalize dan analisa tingkat lanjut ini sudah digunakan oleh sebagian unit kerja perseroan,” kata Billie. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER