Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ini Dia Alternatif Penyimpanan Google Photo

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Setelah 1 Juni 2021, Google akan mengirimkan peringatan untuk akun yang tidak aktif atau memiliki ukuran file lebih dari 15GB, foto telah melebihi batas penyimpanan dan akan terhapus.

Hal ini sangat berpengaruh besar bagi mereka yang terbiasa untuk menyimpan atau mencadangkan foto melalui layanan cloud ini. Pengguna harus membayar biaya berlangganan atau mencari alternatif lain apabila kehabisan ruang untuk menyimpan foto mereka.

Lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia diprediksikan akan terkena dampak perubahan kebijakan Google ini. Banyak yang mulai beralih mencari solusi pengganti lain. Tapi sebagian besar vendor penyimpanan cloud publik 8 gratis seperti OneDrive, Amazon Drive, Dropbox, maupun iCloud-pun tidak ada yang menawarkan ruang lebih dari 15GB.

Google Drive terlihat mempunyai beberapa paket yang menarik. Tapi dibandingkan laptop berbasis SSD layaknya Macbook atau smartphone yang mempunyai ruang penyimpanan hingga 256GB, biaya penyimpanan datanya dapat menghabiskan hingga US$ 120 pertahun atau sekitar Rp 1,5 juta. Biaya tinggi ini akan terasa berat bagi seluruh pengguna cloud publik untuk jangka panjang.

Melihat biaya berlangganan yang tinggi,banyak yang akan mencari solusi pengganti seperti kembali menggunakan hard drive eksternal. Namun, solusi ini sepertinya bukanlah jalan keluar yang tepat. Selain risiko kerusakan hard disk, hard drive eksternal juga rentan terhadap hilangnya data akibat virus atau human-error. Proses pemindahan data akan menjadi sangat rumit dan susah.

Untuk penggunaan jangka panjang, solusi on-premise atau cloud pribadi seperti Network-Attached Storage (NAS) mungkin dapat memecahkan seluruh permasalahan di atas. NAS sendiri merupakan perangkat dengan ruang penyimpanan yang mencapai terabyte serta terhubung ke jaringan pribadi di rumah atau kantor.

Kehilangan data sering kali disebabkan oleh kesalahan manusia seperti penghapusan yang tidak disengaja, kerusakan perangkat keras, atau serangan ransomware. Selain itu, kebocoran foto pribadi ataupun kehilangan data kerapkali terjadi. Orang yang mulai menyadari, data mereka yang tersimpan dalam cloud publik tidak sepenuhnya aman.

Dalam rilis awal pekan ini, solusi NAS beberapa brand seperti contohnya Synology, memiliki ekosistem aplikasi pencadangan guna membantu pengguna melindungi file foto mereka. Dengan integrasi solusi pencadangan built-in dengan perangkat NAS, pengguna dapat memiliki perlindungan maksimal tanpa khawatir file foto hilang atau rusak.

Ketika pengguna ingin memiliki 2TB ruang penyimpanan untuk file foton, biaya mencapai US$ 120 per tahun atau Rp 1,5 juta dengan Google Drive. Total biaya ini akan menjadi US$ 600 atau Rp 8 juta dalam kurun waktu 5 tahun. I ii jelas sangat memberatkan pengguna.

Sementara NAS membutuhkan biaya pembelian perangkat keras saja. Perangkat NAS 2-bay dengan penambahan dua hard disk NAS 2TB (untuk kebutuhan RAID) membutuhkan sekitar US$ 450 atau Rp 6 juta. Tanpa biaya berlangganan berkelanjutan, penggunaan NAS dapat menghemat biaya yang sangat signifikan. Ditambah lagi dengan garansi 2 hingga 5 tahun yang diberikan, NAS dapat menjadi pilihan ekonomis.

Beberapa vendor NAS juga menyediakan aplikasi untuk smartphone serta alat manajemen foto seperti Google Photos. Membantu pengguna mengelola foto, berbagi data, mengakses secara remote, serta dapat mengunggah data secara mudah dan modern. Ditambah lagi, beberapa brand NAS juga telah mendukung image recognition serta algoritma deep-learning yang dapat membantu pengguna untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori yang sama. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER