Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Singapore Airline Sajikan Lebih Banyak Menu Makanan di Penerbangan Jarak Pendek

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Singapore Airlines (SIA) dan SilkAir menawarkan lebih banyak pilihan menu utama pada penerbangan di bawah 3,5 jam mulai 1 Desember 2020. Memberikan pelanggan lebih banyak variasi makanan favorit lokal Singapura dan internasional. Ini sebagai bagian konsep makanan yang baru Kelas Ekonomi.

Lebih dari 40 hidangan baru tersedia secara bergilir pada penerbangan berbeda, termasuk hidangan favorit Singapura. Seperti bubur, laksa, dan mee siam dengan saus gravy yang menggugah selera yang sebelumnya tidak tersedia di Economy Class.

Sekarang pelanggan dapat menikmati makanan ini setelah SIA mengganti peranti makan plastik dengan solusi pengemasan baru. Terdiri dari kotak dan cangkir anti bocor yang terbuat dari kertas bersertifikat Forest Stewardship Council.

Lalu kotak makanan penutup, dan paket sendok garpu yang terbuat dari bambu dengan kertas pembungkus. Kotak unik ini dapat menampung jumlah makanan yang sama dengan sebuah pinggan tetapi lebih dalam dan lebih aman.

Memungkinkan menyimpan hidangan dengan saus dan dan hidangan berkuah tanpa ada rembesan. Peralatan ini juga aman untuk oven dan tahan terhadap pemanasan tinggi,. Kualitas makanan dipastikan akan tetap terjaga bahkan setelah dipanaskan kembali.

Kotak makanan ramah lingkungan

Konsep makanan baru ini dikembangkan bersama oleh SIA dan SATS, yang merupakan mitra katering maskapai berbasis di Singapura tersebut. Perusahaan merancang kotak yang serbaguna dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan rasa, variasi dan kualitas makanan.

Ini akan mengurangi jumlah plastik sekali pakai, termasuk cangkir dan polibag untuk peralatan makan, di atas baki makan hingga 80% dari berat Yang tertinggal di baki, termasuk peralatan makanan baru, akan dibawa kembali ke Singapura, dikirim ke eco-digester di SATS. Lalu diubah menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar turunan sampah, sumber energi yang dapat menggantikan bahan bakar fosil dan batubara.

Pemrosesan limbah di lokasi mengurangi sekitar 60% limbah katering dan selanjutnya mengurangi emisi dari pengangkutan ke insinerator. Selain itu, penggunaan peralatan kertas yang lebih ringan membantu mengurangi konsumsi bahan bakar di penerbangan.

Yeoh Phee Teik, Senior Vice President Customer Experience, Singapore Airlines beharap, makanan ini akan membuat nyaman dan makanan yang dirindukan pelanggan. “Ini bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sambil menjaga keberlanjutan di garis depan operasi kami,” ujar Yeoh, Senin (23/11). (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER