Sabtu, 20 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Telkom Menuntaskan Digitalisasi SPBU di Seluruh Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) berjalan efektif dan efisien, Pertamina bersama PT Telkom Indonesia Tbk menuntaskan program digitalisasi SPBU. Digitalisasi SPBU merupakan sistem monitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM di setiap SPBU secara real-time.

Tujuannya peningkatan standar layanan dan operasional. Melalui digitalisasi ini, Pertamina dapat memantau kondisi stok dan penjualan BBM, transaksi pembayaran di SPBU serta pengelolaan penyaluran BBM bersubsidi.

Di samping itu, seluruh data digitalisasi tersebut dapat diakses sejumlah pihak berwenang. Seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta BPH Migas.

Sehingga dapat saling mendukung untuk pengawasan penyaluran BBM. Termasuk yang bersubsidi yaitu Bio Solar (B30) dan penugasan yaitu Premium.

Beberapa fitur yang dapat diperoleh dari digitalisasi SPBU meliputi program prepurchase (bayar dulu baru isi BBM), cashless program menggunakan digital payment, pencatatan nomor polisi kendaraan yang melakukan pengisian BBM subsidi, serta profiling customer yang berbasis loyalty program aplikasi MyPertamina.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyatakan, program digitalisasi untuk semua penyalut. Sehingga pengawasan BPH akan lebih efektif ke depan. Sampai dengan saat ini hampir 100% ATG dan EDC sudah dipasang, hasil kerjasama Telkom dan Pertamina. “Ini upaya agar APBN yang diberikan kepada subsidi bisa tepat volume dan tepat sasaran,” ungkap M. Fanshurullah Asa, Kamis (10/12).

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, penyelesaian digitalisasi SPBU merupakan momentum penting bagi Telkom menghadirkan sebuah sistem yang terintegrasi dalam penyaluran BBM. “Digitalisasi SPBU ini memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan tidak hanya bagi Pertamina,tapi juga pemerintah dan masyarakat,” terang Ririek.

Telkom mendukung program digitalisasi SPBU Pertamina ini. Meliputi penyediaan inftastruktur telekomunikasi. Baik melalui jaringan fixed, mobile, dan satelit.

Lalu penyediaan perangkat electronic data capture (EDC), penyiapan 290 agen contact center dan 600 petugas lapangan untuk melayani pengaduan gangguan SPBU. Serta pembuatan command center untuk memantau perangkat di SPBU secara proaktif.

Dengan digitalisasi tidak hanya di SPBU tapi juga industri lain, diharapkan meningkatkan value BUMN maupun korporasi serta mendukung cashless transaction di lingkungan masyarakat. Sehingga nantinya mampu memperkuat ekonomi digital Indonesia,” tutup Ririek. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER