Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dorong Perdagangan Internasional, Bank Mandiri Kembangkan Platform Digital Multiservice

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Meski pandemi melanda, Industri jasa perdagangan internasional terus bergerak. Merespons hal tersebut, Bank Mandiri mengembangkan Mandiri Global Trade (MGT). Nasabah perusahaan dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk memperkuat bisnis perdagangan internasional.

Mandiri Global Trade akan memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial nasabah dalam transaksi perdagangan internasional di mana saja dan kapan saja secara nir-dokumen. Sehingga meningkatkan efisiensi.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, solusi digital ini menjadi salah satu manifestasi keinginan Bank Mandiri menjadi bank digital terkemuka di Indonesia dengan layanan yang andal dan simpel

“Berangkat dari pengalaman puluhan tahun di industri trade-finance, kami percaya Mandiri Global Trade akan dapat menjawab kebutuhan nasabah perusahaan akan layanan finansial yang end-to-end, mudah, efektif, nyaman dan terpercaya. Ini juga didukung oleh proses registrasi yang mudah dan tanpa biaya,” kata Darmawan, Rabu (16/12).

Saat ini , nasabah Bank Mandiri yang tercatat sebagai pelaku usaha perdagangan internasional mencapai lebih dari 9.000 perusahaan. Berbagai transaksi yang dapat diakses oleh nasabah MGT yang teregister seperti penerbitan letter of credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), standby L/CSBLC), shipping guarantee dan Bank Garansi (BG).

Tak hanya itu, registered user juga dapat mengakses layanan transaksional yang mendukung kegiatan ekspor dan impor lainnya termasuk pembiayaan perdagangan (trade finance) melalui fitur pengajuan dokumen underlying secara online, bagi nasabah perusahaan yang telah memiliki perjanjian kerjasama.

Di tengah pertumbuhan negatif ekspor/impor Indonesia, Bank Mandiri masih mencatatkan kenaikan sebesar 8% (yoy) transaksi ekspor dan impor nasabah per November 2020 menjadi US$ 72 miliar. Dengan transaksi financing ekspor dan impor yang mencapai US$ 5,6 miliar. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER