Sabtu, 20 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kucurkan Rp 2,25 Triliun, Gojek Tambah Investasi di Bank Jago

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sempat memunculkan spekulasi, Gojek akhirnya mengumumkan berinvestasi di Bank Jago. Ini merupakan bank berbasis teknologi
di Indonesia. Aksi korporasi tersebut bagian rencana investasi jangka panjang dan kemitraan strategis untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.

Sebelum transaksi, Gojek sudah memiliki 4,14% atau 449,14 juta saham Bank Jago. Sesudah transaksi terbaru iru memiliki 22,16% atau 2,4 miliar saham. Jadi, Gojek membeli 1,95 miliar saham dengan harga Rp 1.150 per saham. Atas transaksi ini, Gojek merogoh kocek Rp 2,25 triliun.

Kemitraan ini menambah deretan kerjasama yang Gojek dan GoPay dengan berbagai lembaga keuangan untuk menyediakan layanan keuangan ke ekosistem Gojek sejak tahun 2017. Tujuan utama kolaborasi strategis ini adalah menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek.

Sehingga jutaan pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek. Kolaborasi ini juga membuka potensi kerjasama dengan berbagai institusi keuangan dan perbankan lain untuk mendukung mereka menjangkau lebih banyak konsumen.

Pangsa perbankan digital di Indonesia sangat luas. Indonesia merupakan negara keempat terbesar di
dunia dengan populasi masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked population). Sebanyak 52% penduduk dewasa atau sekitar 95 juta tidak memiliki rekening bank. Dan lebih dari 47 juta penduduk dewasa tidak memiliki akses memadai pada kredit, investasi dan asuransi.

Sementara penetrasi smartphone di Indonesia mencapai 70%-80. Hal ini menandakan masyarakat Indonesia secara infrastruktur siap untuk perbankan digital.

Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%

Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek, mengatakan, investasi di Bank Jago bagian strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depan. Kemitraan dengan Bank Jago adalah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi.

Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital. “Kami ingin terus meningkatkan kerjasama seperti ini. Agar aplikasi Gojek dapat semakin menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial mereka,” kata Andre, Jumat (18/12).

Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago, mengatakan, kerjasama ini saling melengkapi karena Bank Jago memiliki pengalaman dan keahlian dalam memahami kebutuhan finansial masyarakat Indonesia. “Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, kami juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain. Dengan tujuan memperluas akses keuangan,” terang Kharim.

Bank Jago didirikan pada 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos). Pada 2020, Bank
Artos melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Jago Tbk sebagai bagian dari transformasi perusahaan untuk menjadi bank berbasis teknologi (digital bank). (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER