Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

AFPI Dukung KNEKS Mendorong Pengembangan Industri Halal Nasional

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memastikan kesiapan fintech peer to peer (P2P) lending khususnya klaster syariah mendorong program pemerintah untuk mengembangkan industri produk halal di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan fokus industri fintech lending berinovasi melalui akses pembiayaan kepada masyarakat dan pelaku UMKM.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Rahardjo menyampaikan, tekfin syariah bisa bersinergi di berbagai titik. Mulai pembiayaan komersial sampai non komersial dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Di antaranya sektor industri keuangan syariah, seperti perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank. Kemudian sektor keuangan sosial syariah dan keuangan mikro syariah serta sektor industri halal.

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan, AFPI merupakan inisatif membuka peluang serta langkah awal kolaborasi penyelenggara fntech lending berbasis syariah dengan ekonomi keuangan syariah.

“Kolaborasi dengan KNEKS untuk meningkatkan inklusi keuangan serta mendorong keterlibatan masyarakat melalui kemudahaan akses keuangan dari fintech lending,” kata Adrian, Selasa (15/12).

Kepala Eksekutif Fintech Pendanaan Klaster Syariah AFPI, Lutfi Adhiansyah mengatakan, Indonesia pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia. “Kehadiran fintech lending klaster syariah diharapkan turut mendukung pengembangan industri produk halal di Tanah Air,” ujar Lutfi.

Dalam riset kolaborasi AFPI dengan DailySocial Research peminjam fintech lending didominasi oleh pelaku UMKM online dan offline. Pada fintech lending klaster syariah sebesar 70% UMKM online, klaster produktif sebesar 42% UMKM offline dan klaster konsumtif sebesar 64,1% UMKM offline.

Berdasarkan data Wakil Presiden, pada tahun 2018, Indonesia membelanjakan US$ 214 miliar untuk produk halal, atau mencapai 10% dari pangsa produk halal dunia. Dan konsumen terbesar dibandingkan negara-negara mayoritas muslim lain.

Namun sayang, Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen untuk produk halal impor. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER