FinTechnesia.com | Momentun Natal dan Tahun Baru memicu peningkatan transaksi berbagai produk. External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan, masyarakat banyak membeli parsel, kue kering dan produk berkaitan Natal.
“Terbukti dari adanya peningkatan transaksi produk berkaitan dengan Natal sebanyak hampir tiga lipat dibandingkan dengan periode sebelum Natal,” ungkap Ekhel, Rabu (23/12)
Momentum ini juga dimanfaatkan oleh pegiat usaha lokal Pipiltin Cocoa dan Harvest. “Omzet kami menurun lebih dari 50% karena pandemi. Kami akhirnya mengubah strategi penjualan menjadi online agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Tissa Aunilla, Pipiltin Cocoa. Ia mulai fokus memanfaatkan platform digital Tokopedia sejak Maret 2020.
Menyambut Hari Natal, Pipiltin Cocoa menyediakan beragam produk dengan harga terjangkaum “Di momentun Natal, penjualan kami bisa meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Tissa.
Sementara Vendy Satria menjadi penerus Harvest pada 2017. Usaha kartu ucapan dan stationery kit lainnya ini dibangun oleh motivator sekaligus ayahnya, Andrie Wongso, sejak 1985.
Menanggapi pandemi, Vendy mengatakan harus mengambil keputusan berat demi mempertahankan bisnis. “Omzet penjualan Harvest secara offline menurun drastis hingga 90% karena pandemi. Kami terpaksa melakukan pengurangan karyawan,” ungkap Vendy.
Tapi Kehadiran platform digital Tokopedia di sisi lain sangat membantu beradaptasi dengan pandemi, menjangkau lebih banyak pembeli, dari Aceh hingga Papua. “Kini omzet perlahan naik dan lebih dari 65% penjualan online Harvest berasal dari Tokopedia,” terangnya.
Menjelang Natal, Vendy menjelaskan bahwa kertas kado dan kartu ucapan menjadi produk paling laris. Selain berbisnis, Harvest juga rutin membagikan donasi berupa paket alat tulis bagi anak-anak difabel dan sejumlah panti asuhan. (sya)