Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

PT Sarana Multi Infrastruktur Mengukuhkan Peran Sebagai Bank Pembangunan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) semakin mengukuhkan langkah berperan sebagai bank pembangunan di Indonesia atau Development Financial Institution ( Development Bank). Hal ini tercermin dari rencana kerja PT SMI tahun 2021,

Pemerintah mengamanatkam menjadi salah satu entitas kunci pemulihan ekonomi nasional. Termasuk membantu pemulihan ekonomi daerah dan dukungan untuk melanjutkan pembangunan infastruktur. PT SMI dalam tahun 2021 terus melanjutkan dukungan dalam melakukan pembangunan proyek-proyek strategis.

Melalui berbagai skema dan inovasi pembiayaan
(termasuk pembiayaan bagi pembangunan hijau) serta terus mendorong pelaksanaan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). PT SMI akan terus melanjutkan inovasi penerapan skema blended finance melalui platform SDG Indonesia One (SIO) untuk mendukung pencapaian SDG di Indonesia dengan menggabungkan berbagai sumber dukungan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT SMI telah diperluas mandatnya melalui PP No. 53/2020. Hal ini agar PT SMI dapat lebih optimal dalam melaksanakan penugasan program PEN penyaluran fasilitas pinjaman daerah danpelaksanaan penugasan program Investasi Pemerintah untuk pemulihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdampak pandemi Covid-19.

Mengutip siaran pers Jumat (25/12l), hngga November 2020, PT SMI memproses dan menyetujui fasilitas pinjaman dengan total komitmen sebesar Rp 10,65 triliun kepada 21 wilayah/ daerah di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Di sisi lain dalam pelaksanaan penugasan program penyelamatan BUMN, PT SMI telah melaksanakan
penatakelolaan fasilitas Investasi Non Permanen Pemerintah kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
senilai Rp 3,5 triliun.

Segera menyusul PT Garuda Indonesia (GIAA) dan PT
Krakatau Steel (KRAS) yang saat ini sedang dalam proses menuju penetapan atas hasil kajian usulan
dari kedua BUMN tersebut.

Outstanding pembiayaan diproyeksikan meningkat di tahun 2021 sebesar 42%, dari Rp 73,99 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 105,12 triliun. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER