Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Baru Dapat Izin, Ternyata Sebelum Corona Mencengkeram, GeNose Sudah Eksis

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Setelah mendapat izin Kementerian Kesehatan, alat pendeteksi COVID-19 buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) siap dipasarkan. Alat berbasis embusan napas dengan nama GeNose itu mendapatkan izin dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 yang terbit, Kamis (24/12).

Alat tes PCR (polymerase chain reaction) Covid-19 Corona itu tengah menjadi buah bibir karena harganya sangat murah. Ternyata GeNose sudah tampil sejak Agustus 2019 atau enam bulan sebelum kasus pertama Corona di Indonesia.

Alat tes Covid-19 buatan Kuwat Triyana, guru besar fisika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dipamerkan dalam acara Ritech Expo 2019 di Bali pada 26 Agustus 2019.

“GeNose adalah singkatan dari Gadjah Mada Electronics Nose. Dia menarik sensor gas untuk meniru hidung manusia,” ujarnya seperti ditayangkan oleh akun Youtube Kemenirstek/BRIN.

“Alat ini bisa membedakan nafas (misalnya) orang yang sakit TBC (tuberkulosis ) dengan nafas orang sehat,” lanjutnya.

GeNose itulah yang kini domidifikasi untuk mendeteksi Virus Corona dengan metode PCR. Tanpa harus melalui sampel usap hidung dan tenggorokan.

Produksi perdana akan disiapkan 100 unit melalui kerja sama degan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12.000 orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan tiga menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama enam jam,” lanjut Kuwat. (eko & Indowork.id)

Artikel ini telah tayang di Indowork.id:

GeNose Ternyata sudah Ada sebelum Corona Muncul. Begini Cara Kerjanya


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER