Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Masyarakat Menahan Belanja, Dana Simpanan di Bank Meningkat Tipis

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Masyarakat masih berjaga-jaga dan menyimpan dana di bank. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan masyarakat pada 110 bank umum per November 2020 tumbuh tipis 0,15% month on month (mom) menjadi Rp 6.701 triliun. Naik dari Rp 6.691 triliun di bulan sebelumnya.

Total nilai simpanan ini naik hingga 10,91% dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy)
yaitu Rp 6.042 triliun. Adapun jumlah rekening simpanan pada November 2020 ini tumbuh 14,24% yoy menjadi 344.544.394 rekening dibandingkan bulan November tahun lalu. Dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober 2020), jumlah rekening perbankan naik 4.337.427 atau 1,27% mon

Data November 2020 menunjukkan terjadi peningkatan nominal simpanan tiering di bawah Rp 100 juta sebesar 1,1% atau Rp10,49 triliun. Tapi simpanan tiering di atas Rp 5 miliar turun 0,7% atau Rp 22,96 triliun.

Dapat disimpulkan penyebaran dana simpanan perbankan merata pada beberapa segmen, khususnya nasabah yang memiliki saldo simpanan di bawah Rp5 miliar. “Di pertengahan tahun 2020, akibat pandemi,
masyarakat terutama nasabah dengan simpanan jumbo menahan spending. Baik konsumsi bagi nasabah perorangan maupun investasi bagi nasabah korporat,” ujar Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS, Rabu (30/12)

Menurutnya, pemerataan pola pertumbuhan simpanan tersebut pertanda pulihnya konsumsi dan investasi masyarakat menjelang akhir tahun ini dan awal tahun depan. Seiring rencana pemerintah melaksanakan program vaksinasi pada awal tahun 2021.

Dari kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU), data posisi simpanan secara historis sejak tahun 2013 menunjukkan pola konsisten menjelang akhir tahun di bulan November dan Desember. Di kedua bulan ini, biasanya terjadi pergeseran simpanan
sementara dari bank-bank BUKU 1 dan 2 ke bank-bank BUKU 3 dan 4. “Nanti pada bulan Januari di tahun berikutnya simpanan tersebut akan kembali ke
bank-bank BUKU 1 dan 2,” jelasnya.

Berdasarkan pemantauan LPS terjadi peningkatan pertumbuhan simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) bulan Agustus hingga November 2020 baik pada Bank BUKU I hingga Bank BUKU IV.

“Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi likuiditas perbankan semakin stabil. Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan likuiditas melalui kebijakan fiskal sejak semester kedua tahun 2020,” ujarnya.

Untuk data Bank BUKU I dan BUKU II (MoM)  memperlihatkan penurunan simpanan, yang umumnya terjadi pada bank pembangunan daerah (BPD). Diperkirakan dana pada rekening di Bank BPD berpindah ke rekening vendor pada BUKU IV sebagai realisasi pembayaran proyek di akhir tahun 2020.    

Berdasarkan data per November 2020, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS di atas target yang ditetapkan Undang-Undang LPS (target sebesar 90%) yaitu sebesar 99,91%. Atau sebanyak 344.246.962 rekening. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER