Sabtu, 20 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

TaniHub Group dan LPDB KUMKM Perlebar Akses Pasar untuk Petani dan Tingkatkan Mutu Hasil Panen

BACA JUGA




FinTechnesia.com | TaniHub Group, startup agritech dengan pertumbuhan terbesar di Indonesia, resmi menggandeng Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Ini merupakan Satuan Kerja (Satker) Kementerian Koperasi dan UKM.

Dengan kerjasama itu, memungkinkan TaniHub Group menyerap hasil tani dari koperasi-koperasi petani binaan LPDB-KUMKM. Selain itu, TaniFund, platform peer-to-peer lending milik TaniHub Group, dapat melakukan pendampingan on-farm maupun pendanaan budidaya terhadap para petani yang tergabung dalam koperasi-koperasi tersebut. Sehingga kualitas produksi mereka dapat meningkat.

Pada saat yang sama, LPDB-KUMKM dapat memberikan dukungan kepada TaniHub berupa modal kerja untuk term pembayaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan di pasar, setelah hasil panen petani diserap dan dipasarkan oleh TaniHub. Dukungan ini dapat mengurangi risiko mismatch jangka waktu pembayaran atas produk yang diserap pasar.

TaniHub Group berharap dapat memberi dampak terhadap lebih banyak petani. Berdasarkan data LPDB-KUMKM, saat ini terdapat 3.055 koperasi petani dan nelayan yang bermitra dengan lembaga tersebut.

Rata-rata koperasi petani binaan LPDB-KUMKM memiliki 960 anggota dengan berbagai macam hasil tani dan produk ikan. Lembaga tersebut menilai potensinya masih sangat besar. Saat ini terdapat 9.126 koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Presiden TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, kolaborasi bersama LPDB-KUMKM ini diharapkan menjadi langkah awal dengan pihak pemerintah dalam rangka menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik.

“Dengan luasnya jaringan koperasi binaan LPDB-KUMKM dan layanan TaniHub Group yang mencakup dari hulu ke hilir, kami yakin bahwa langkah ini dapat semakin terakselerasi,” ujarnya, Rabu (30/12).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan bahwa, “Diharapkan dengan skema kerja sama ini, para petani yang tergabung dalam wadah koperasi mendapatkan harga beli lebih baik dan bersaing. Dengan begitu, kesejahteraan mereka akan terangkat,” kata Supomo. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER