Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Di Tengah Pandemi, Bukalapak Cetak Kenaikan EBITDA hingga 80%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di tengah krisis ekonomi akinat pandemi COVID-19, Bukalapak tetap menunjukkan ketahanan model bisnis. Di tahun 2020, Bukalapak mencatat peningkatan earning before interest, tax, depreciation and amortizartion (EBITDA) sebesar 80% dan juga peningkatan 4 juta pelapak dan mitra.

Pencapaian itu membuktikan performa bisnis Bukalapak. Sekaligus menjadikannya sebagai platform digital yang memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat.

Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak menjelaskan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang hebat bagi perekonomian Indonesia, terutama dari sektor UMKM. Namun, masih banyak potensi yang bisa menjdadi peluang untuk dapat bangkit dari krisis tersebut.

Ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi. Di Bukalapak sendiri, ada peningkatan yang signifikan di pelapak dan mitra kami. “Ini fakta dan peluang platform dagang digital memiliki peran yang relevan dan esensial saat ini,” ujar Rachmat, Rabu (6/1).

Peningkatan lebih dari 130% juga terlihat pada nilai transaksi di Bukalapak selama tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Didukung pengembangan fitur dan layanan, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline)

VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada menambahkan, di 2020 terjadi peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulan. “Membantu para pelapak dalam memasarkan produknya, kami akan menerapkan tarif super seller hanya 0,5%,” ujar Kurnia.

Bukalapak melalui program O2O ingin membantu optimalisasi persebaran teknologi. Caranya, mulai memperkenalkan manfaat teknologi lewat warung dan agen individual.

Di sisi lain, Mitra Bukalapak yang menjadi salah satu strategi Bukalapak dalam penetrasi pasar masih didominasi oleh transaksi konvensional mencatat pertumbuhan menggembirakan. Mitra Bukalapak sebagai lini bisnis yang berperan strategis terhadap performa perusahaan mencatat kenaikan 50% terhadap jumlah Mitra Bukalapak selama 2020.

CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani mengemukakan, di masa pandemi ini, proses penetrasi digital untuk warung dan digital agent semakin terakselerasi. Optimalisasi teknologi dalam proses bisnis juga semakin dibutuhkan masyarakat, terutama para UMKM warung yang sehari-harinya melayani masyarakat masih mengandalkan transaksi tunai untuk perlahan dapat diperkenalkan dengan inklusi finansial.

Mitra Bukalapak juga melakukan perluasan penyediaan produk grosir ke 28 provinsi di Indonesia melalui kerjasama dengan lebih dari 300 distributor lokal. Jumlahnya telah meningkat sebanyak lebih dari 15 kali lipat sejak awal tahun 2020.

Salah satu fitur dan layanan yang paling sering digunakan pengguna Bukalapak di tahun 2020 terlebih di masa pandemi adalah produk virtual dan produk finansial. Produk dan layanan ini mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan pengguna.

Produk virtual dan produk finansial yang paling diminati diantaranya ialah pembayaran listrik, air, pajak, hingga layanan lain. Seperti pengiriman uang, pinjaman finansial, dan pengajuan kredit rumah.

Presiden BukaFinancial & Digital, Victor Putra Lesmana menerangkan, terjadi pertumbuhan pengguna yang menggunakan produk virtual dan produk finansial di Bukalapak. Hal ini juga berkontribusi dalam memberikan pemerataan akses dan membantu Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan di tengah-tengah masyarakat. Hingga kini terdapat sekitar 40 produk virtual yang ditawarkan melalui marketplace maupun Mitra Bukalapak. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER