Jumat, 29 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Industri Keuangan Syariah Bisa Bantu Mendorong Pemulihan Ekonomi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Dalam pemulihan ekonomi perlu kontribusi semua sektor, termasuk ekonomi dan keuangan syariah. “Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak memulihkan perekonomian kita. Termasuk peran dari sektor ekonomi dan keuangan syariah,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh Santoso, Minggu (24/1).

Sementara itu, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan, pengembangan ekonomi syariah harus bersinergi dengan sistem konvensional dalam memperkuat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. “Perlu dukungan dan komitmen sungguh-sungguh termasuk dari MES agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional,” kata Wapres.

Menurut Wimboh, di tengah pandemi ini, sektor jasa keuangan syariah tetap tumbuh cukup tinggi. Yaitu sebesar 21,58% year on year (yoy). Tahun 2019 tumbuh 13,84% yoy.Bahkan pembiayaan bank umum syariah tumbuh 9,5% yoy di tengah kontraksi kredit perbankan nasional sebesar 2,41%.

Sepanjang tahun 2020, Indonesia diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam ekonomi dan keuangan syariah. Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 global sebagai The Most developed countries in Islamic Finance.

Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan syariah.

Sebagai negara dengan 87% atau 230 juta penduduk muslim, Indonesia memiliki potensi pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah yang sangat besar. Tahun 2019, pertumbuhan ekonomi syariah tercatat 5,72%. Lebih tinggi dibanding pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional.

Pada tahun 2020, nilai perdagangan industri halal Indonesia antara lain makanan, kosmetik dan obat-obatan, travel, fashion mencapai US$ 3 miliar. Dan terus dalam tren meningkat.

Namun beberapa tantangan harus segera diatasi. Antara lain market share industri jasa keuangan syariah baru 9,9% dari total aset nasional. Juga nasih rendahnya literasi keuangan syariah masih 8,93%, Jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 38,03%.

Indeks inklusi keuangan ayariah sebesar 9,1% masih jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 76,19%. Selain itu, diferensiasi model bisnis/produk syariah juga masih terbatas

Wimboh meminta kepada semua anggota MES meningkatkan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat dan efektif. Agar meningkatkan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah dalam mendukung perekonomian nasional. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER