FinTechnesia.com | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Grab Indonesia, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata dan Ekraf. Ini kelanjutan Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2020.
Grab Indonesia akan mendukung industri pariwisata, khususnya di lima destinasi wisata super prioritas. Yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo dengan berbagai inovasi teknologi dan pelatihan sumber daya. Kerja sama ini diharapkan mendorong industri pariwisata yang mengutamakan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan).
Baca juga: Kementerian Pariwisata Gandeng Grab, Ini Rinciannya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya fokus pada penyiapan lima destinasi super prioritas. Penyiapan ini bukan hanya infrastruktur atau transportasi. Juga pengalaman yang akan disiapkan untuk para wisatawan.
“Khususnya di lima destinasi super prioritas, kami telah mempersiapkan program-program dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mensosialisasikan protokol CHSE,” kata Sandy Uno, Rabu (27/1).
Ridzki Kramadibrata, Presiden Grab Indonesia mengatakan, Grab Indonesia mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dengan berpedoman pada protokol kesehatan berbasis CHSE. Kolaborasi jangka panjang ini akan meliputi beberapa kegiatan.