Senin, 15 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Industri Perbankan Segera Menerapkan Pelaporan Terintegrasi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perbankan menyatakan siap menerapkan pelaporan terintegrasi (BI-ANTASENA) pada bulan Juli 2021. Deputi Gubernur BI Sugeng menyampaikan, perbankan memiliki peran yang sangat vital dalam penyediaan data melalui (BI-ANTASENA). Dan pada akhirnya berperan penting dalam mendukung perumusan kebijakan otoritas.

Otoritas meminta perbankan agar segera menyelesaikan persiapan di internal masing-masing. Dan senantiasa menjalin komunikasi yang baik dengan otoritas untuk memastikan penyampaian data perbankan yang berkualitas menjelang implementasi penuh BI-ANTASENA pada bulan Juli 2021.

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan, implementasi Laporan Bank Umum Terintegrasi (BI-ANTASENA) ini sejalan program penguatan pengawasan berbasis teknologi informasi yang merupakan salah satu prioritas dan kebijakan strategis di OJK. “Berbagai upaya telah dilakukan oleh OJK untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan yang didukung dengan digitalisasi, melalui pengembangan sistem informasi di aspek pengaturan, pelaporan, perizinan, dan pengawasan,”kata Nurhaida, Jumat (29/1).

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Lana Soelistianingsih menyampaikan, penyediaan data dan informasi bank yang kini dan komprehensif melalui pelaporan terintegrasi (BI-ANTASENA) sangat penting bagi LPS dalam menjalankan fungsi penjaminan simpanan dan resolusi bank.

Data dan informasi dari pelaporan terintegrasi juga sangat dibutuhkan otoritas keuangan dalam melakukan asesmen. Juga pengambilan kebijakan untuk memelihara stabilitas sistem keuangan nasional. Bagi industri perbankan, pelaporan terintegrasi melalui satu pintu akan membuat perbankan lebih efisien dalam pelaporan kepada otoritas. Untuk itu, sinergi antara otoritas dan industri perbankan sangat diperlukan agar implementasi pelaporan terintegrasi dapat terwujud.

Integrasi pelaporan diharapkan dapat memberikan ketersediaan data yang lengkap, akurat, kini, dan utuh (LAKU). Data yang LAKU berperan penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan komprehensif guna menavigasi potensi maupun risiko yang ada.(eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER