Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

IFC Resmi Menjadi Salah Satu Investor PasarPolis

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Setelah lima tahun beroperasi, PasarPolis memberikan perlindungan asuransi kepada 11% dari populasi masyarakat Indonesia. Atau sekitar 30 juta penduduk. Hal ini menjadi capaian positif, di tengah inklusi asuransi di Indonesia yang baru kurang dari 4%.

Fokus PasarPolis mendorong penetrasi asuransi di ASEAN kembali menarik perhatian dari institusi terkemuka di dunia. Kali ini, International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan di bawah naungan World Bank yang fokus pada percepatan inklusi dan literasi keuangan di berbagai negara berkembang, resmi bergabung sebagai investor PasarPolis.

Melalui kerja sama strategis ini, keduanya bersama-sama melanjutkan dan memperkuat misi PasarPolis mendemokratisasi asuransi secara lebih luas. Salah satunya melalui pengembangan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Founder dan CEO PasarPolis, Cleosent Randing mengatakan, kesenjangan akses asuransi (insurance gap) dan tidak meratanya distribusi asuransi menjadi tantangan besar di Indonesia. Melalui adopsi teknologi di industri ini, PasarPolis menjembatani kesenjangan akses bagi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi.

“Dengan bergabungnya IFC sebagai investor kami semakin memperkuat misi PasarPolis mengembangkan inovasi teknologi kami. Sehingga dapat menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan masyarakat,” terang Cleosent, Kamis (4/2).

Tercatat, 90% konsumen PasarPolis adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first time buyer). Dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online

IFC tertarik berinvestasi di PasarPolis, yang sedang memperluas jangkauan distribusi layanan digital. Asuransi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan tinggal di daerah terpencil.

Selain itu, investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat ini bertujuan untuk mendukung upaya negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital dan mencapai integrasi digital yang lebih besar di ASEAN,” tambah Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER