FinTechnesia.com | Puluhan prototip solusi internet of things (IoT) tercipta dari tangan para pelajar madrasah peserta program inkubasi Akademi Madrasah Digital 4.0. Di bawah bimbingan XL Axiata dan Kementerian Agama (Kemenag), inkubasi selama tujuh bulan tersebut juga telah menanamkan pengetahuan dan keahlia mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk menjawab problem sosial di masyarakat serta meningkatkan produktivitas dunia usaha.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan, melalui program ini, para pelajar mendapatkan bimbingan tentang menelurkan ide, mendesain suatu perangkat, hingga pengetahuan dasar teknik perancangan IoT. “Semua materi itu adalah hal baru bagi peserta. Tapi ternyata mereka bisa menyerap dengan cepat,” kata Ayu, sapaan Tri Wahyuningsih, Jumat (5/2).
Inkubasi sejak Juli 2020 dan diikuti 110 pelajar dari 22 Madrasah Aliyah. Para pengajar ahli dari Laboratorium IoT X-Camp milik XL Axiata.
Dengan protokol kesehatan terkait Covid-19, program ini dilaksanakan secara daring. Para peserta mengikuti dari rumah atau sekolah masing-masing tersebar di 22 kota/kabupaten, di 10 provinsi.
Proses ini cukup menantang. Idealnya inkubasi dilaksanakan dalam satu lokasi. Sehingga proses bimbingan bisa berjalan secara intensif.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah,. A. Umar menyebut, program Akademi Madrasah Digital adalah bentuk respon untuk melakukan proses transformasi digital di madrasah. Hadirnya program ini menjadi momentum bagi siswa-siswi madrasah unjuk kemampuan bidang teknologi. (eko)