FinTechnesia.com | Sama seperti perbankan konvensional, bisnis bank syariah juga terganggu wabah. Seperti BCA Syariah. Pembiayaan anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini tahun lalu relatif stagnan.
Pembiayaan BCA Syariah per Desember 2020 sekitar Rp 5,6 triliun, turun tipis 1,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur BCA Syariah, Pranata mengatakan, di tengah pandemi, BCA Syariah tetap menyalurkan pembiayaan. Di samping restrukturisasi disesuaikan kondisi usaha dan kebutuhan nasabah.
“Langkah ini dukungan kami terhadap sektor usaha dan mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (8/2).
Penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih fokus pada sektor produktif. Di antaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Komposisi pembiayaan BCA Syariah didominasi pembiayaan komersial sebesar 75,61%, UMKM sebesar 22,11% dan pembiayaan konsumer sebesar 2,28%.
Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level rendah dan sehat. Non-performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 0,50% dan NPF net sebesar 0,01%. Baik NPF gross maupun net menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,58% dan 0,26%. (mrz)