Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Paylater, Antara Digitalisasi dan Pengaturan Keuangan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pandemi dan digitalisasi beriringan. Saat pandemi, masyarakat harus mengatur ulang keuangan mereka. Di sisi lain, menjaga jarak dan mengurangi interaksi menjadi keharusan.

Maka, pembayaran non-tunai semakin jadi favorit. Salah satunya metode layanan bayar nanti atau Paylater.

Survei terbaru Research Institute of Socio-Economic
Development (RISED) mengungkapkan, 92% responden menyebut, layanan Paylater bermanfaat untuk mengelola pengeluaran dan arus kas.

Penggunaan layanan ini sebelum dan selama pandemi COVID-19 juga berubah. Jumlah produk kesehatan yang dibeli menggunakan Paylater naik lebih dari dua kali lipat saat pandemi dibanding sebelum pandemi.

Tidak hanya itu, terjadi peningkatan intensitas penggunaan Paylater sebelum dan selama pandemi. Peningkatan tersebut 22,52% bagi pengguna yang
tergolong sangat sering dan 7,2% bagi pengguna yang tergolong sering.

Rumayya Batubara, Ketua Tim Peneliti RISED dan Ekonom Universitas Airlangga memaparkan,
Paylater dipandang sebagai solusi alternatif pengelolaan keuangan, bukan hanya soal instrumen pembayaran. “Paylater membantu konsumen mengatur arus kas (cash flow) lebih baik Sehingga konsumen bisa lebih leluasa mengatur budgeting dan merencanakan keuangan jangka panjang termasuk menabung,” terang Rumayya, Rabu (10/2).

Paylater banyak ditawarkan platform digital yang bekerjasama dengan pihak ketiga penyedia layanan cicilan. Lebih dari 15 layanan e-commerce serta aplikasi on-demand menyediakan layanan ini. Seperti Kredivo, Shopee Paylater, Traveloka, Gojek, Grab dan Tokopedia.

Ada dua faktor utama yang mendorong masyarakat semakin memanfaatkan Paylater, yakni keamanan dan kenyamanan. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER