FinTechnesia.com | Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan proses pembayaran klaim simpanan nasabah dan likuidasi Koperasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Abang Pasar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Proses pembayaran itu etelah izin usaha BPR itu dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Februari 2021.
Dalam rangka pembayaran klaim simpanan nasabah Koperasi BPR Abang Pasar, LPS akan memastikan simpanan nasabah dapat dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpanan dan informasi lain untuk menetapkan simpanan yang akan dibayar. Rekonsiliasi dan verifikasi paling lama 90 hari kerja sejak tanggal pencabutan izin usaha. Yakni paling lambat tanggal 2 Juli 2021. Pembayaran dana nasabah bertahap selama kurun waktu tersebut.
Baca juga: OJK Mencabut Izin Usaha Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Abang Pasar
Dalam pelaksanaan proses likuidasi Koperasi BPR Abang Pasar, LPS mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS. Terkait pembubaran badan hukum dan proses likuidasi diselesaikan oleh Tim Likuidasi yang dibentuk LPS. Pengawasan pelaksanaan likuidasi Koperasi BPR Abang Pasar dilakukan oleh LPS.
Mengurangi kontak antarwarga masa pandemi Covid-19, LPS tidak menempatkan pengumuman di lokasi kantor BPR l. Nasabah dapat melihat status simpanannya melalui website LPS.
Hal itu setelah LPS mengumumkan pembayaran klaim simpanan nasabah Koperasi BPR Abang Pasar. Bagi debitur bank, tetap dapat melakukan pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman di kantor Koperasi BPR Abang Pasar dengan menghubungi Tim Likuidasi.
Sekretaris Lembaga LPS, Muhamad Yusron mengimbau agar nasabah Koperasi BPR Abang Pasar tetap tenang. “Dan tidak terpancing/terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang dapat menghambat proses pembayaran klaim penjaminan dan likuidasi,” terang Yusron. (mrz)