FinTechneaia | RateS, platform social commerce Indonesia, menutup putaran pendanaan Seri A yang dipimpin Vertex Ventures dan Genesis Alternative Ventures. Sayang, nilainya tidak disebutkan.
Pendanaan ini untuk mempercepat penetrasi pasar hingga ke kota-kota tier-2 dan tier-3 di Indonesia melalui dukungan jaringan reseller RateS yang luas, yang telah mencapai lebih dari setengah juta reseller. RateS menawarkan layanan terintegrasi yang memungkinkan pengadaan yang terpusat, pemenuhan, logistik, infrastruktur pembayaran, dan pelatihan penjualan online bagi masyarakat.
RateS mengurangi hambatan yang sering dialami masyarakat saat hendak berwirausaha Didukung melalui jaringan sosial reseller dan toko digital yang dipersonalisasi, RateS telah membantu meningkatkan finansial dari ribuan orang di tengah kondisi ekonomi yang sulit yang disebabkan oleh pandemi.
Jake Goh, CEO dan Co-Founder RateS mengatakan, tolok ukur kesuksesan RateS terletak pada seberapa banyak membantu meningkatkan pendapatan dan bisnis reseller kami. “Kami melihat bagaimana pendapatan reseller kami meningkat hingga 50% sejak bergabung dengan RateS,” katanya, Senin (22/2).
Laporan McKinsey mendefinisikan social commerce sebagai proses pembelian dan penjualan barang fisik melalui platform media sosial,. Dengan pembayaran dan pengiriman yang dikelola secara terpisah. Dan diperkirakan akan tumbuh menjadi sektor usaha senilai US$25 miliar pada tahun 2022.
Pada tahun 2020, tingkat pertumbuhan RateS telah meningkat lebih dari tiga kali lipat. Dan telah menjangkau berbagai kota-kota Tier II/III di Indonesia. Hingga saat ini, RateS memiliki jangkauan di lebih dari 400 kota dan memiliki jaringan reseller berbasis digital terbesar di Indonesia. (yof)