FinTechnesia.com | Pada awal kuartal pertama 2021, Citibank membukukan beberapa transaksi signfikan mendukung upaya Pemerintah Indonesia mencapai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Ada beberapa transaksi.
Pada 6 Januari 2021, Kementerian Keuangan menerbitkan obligasi global pertama di tahun 2021 senilai EUR 1 miliar dan US$ 3 miliar. Citigroup bertindak sebagai joint lead managers dan joint bookrunners.
Penggunaan dari obligasi ini adalah untuk membiayai berbagai program pemerintah. Termasuk di antaranya pembiayaan penangangan dan pemulihan COVID-19.
Laau Pada 20 Januari 2021, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menerbitkan obligasi keberlanjutan (sustainability bond) senilai US$ 150 juta. Ini merupakan penawaran obligasi global pertama IIF.
Citi bertindak sebagai joint sustainability advisors dan joint bookrunners bagi transaksi perdana ini. Hasil obligasi ini untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan/atau yang dinilai sebagai proyek yang bertanggung jawab sosial.
Pada 3 Februari 2021, PT Pertamina menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 5 dan 10 tahun senilai US$ 1,9 miliar. Obligasi tersebut mencapai kupon terendah untuk Pertamina sepanjang perjalanan penerbitan obligasi global selama ini.
Obligasi ini untuk keperluan pembiayaan belanja modal dan kebutuhan korporasi lain. Citigroup adalah joint lead managers dan Joint bookrunners untuk transaksi ini.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan, Citi senantiasa mendukung upaya pemerintah dan lembaga terkait lain mengumpulkan pendanaan yang sah dari berbagai sumber di seluruh dunia. “Khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Batara, Rabu (24/2). (mrz)