Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pencadangan Juga Bikin Laba Bank Permata Tumbang Lebih dari 51%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Permata kemarin mengumumkan hasil kinerja. Laba bersih melorot 51,9% menjadi Rp 721,59 miliar sepanjang 2020 dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,5 triliun.

Sama seperti bank lain, pencadangan kredit bermasalah menjadi penyebab lesunya kinerja PermataBank. Padahal pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp3,8 Triliun atau meningkat 23,7% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,2%. Dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1% year on year (yoy).

Di sisi lain, PermataBank sukses menyelesaikan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia pada 21 Desember 2020. Kini PermataBank menjadi salah satu Bank Buku IV. Dengan membukukan total modal Rp43 Triliun dan CAR meningkat signifikan menjadi 35,7%.

Ridha D.M. Wirakusumah, Direktur Utama Bank Permata mengatakan. pada akhir tahun, jumlah nasabah bank mencapai hampir 4 juta. “Permodalan dan likuiditas kami terjaga kuat seiring dengan keberhasilan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia yang berjalan lancar diakhiri dengan masuknya PermataBank ke jajaran Bank BUKU IV pada akhir Januari 2021,ā€ kata Ridha, Selasa (9/3).

Cost to Income Ratio (CIR) tercatat 58,7%, membaik dibandingkan posisi tahun lalu 62,4%. Rasio efisiensi tersebut didukung oleh penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan. Transaksi digital dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun lalu/. Sedangkan transaksi QR Pay melalui PermataMobile X bertumbuj di atas 300%.

Total penyaluran kredit tercatat Rp 118 triliun. Naik 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset Bangkok Bank Indonesia melalui proses integrasi sebesar Rp 17,3 triliun.

Non performing loan (NPL) gross sedikit meningkat ke level 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8%. NPL net terjaga pada level 1,0% dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3%. .

Likuiditas terjaga dengan baik dibuktikan dengan rasio likuiditas loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 79% di Desember 2020. Rasio CASA meningkat menjadi 51,2% meningkat 54 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total dana simpanan masyarakat tumbuh sebesar 18,4% yoy.

Rasio capital adequacy ratio (CAR) dan Common Equity Tier 1 (CET-1) pada posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 35,7% dan 26,9%. Meningkat dibandingkan 19,9% dan 18,7% pada periode yang sama tahun lalu. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER