FinTechnesia.com | Bank Syariah Indonesia siap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan lembaga riset dan perguruan tinggi untuk pengembangan ekonomi syariah. Hal ini terungkap dalam Peresmian Center of Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec) & Forum Nasional Keuangan Syariah, pada Jumat (12/3).
Hadir dalam acara ini, Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang juga dipercaya sebagai Chairman Board of Trustee, Shafiec Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNU), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Plt Ketua PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta Fahmi Akbar Idris, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dan Rektor UNU Yogyakarta Purwo Santoso.
Menurut Hery Gunardi, agar ekosistem ekonomi dan perbankan syariah bisa besar dan kuat, perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. “Salah satunya lembaga yang mengembangkan kreativitas, literasi finance dan ekonomi digital syariah seperti Shafiec,” kata Hery Gunardi, dalam rilis, Ahad (14/3).
Bank Syariah Indonesia juga aktif bekerjasama dengan perguruan tinggi. Terkait implementasi kurikulum keuangan syariah, penelitian, dan pengembangan produk serta layanan bank syariah. Selain itu juga bekerjasama dengan asosiasi. Seperti MES dan Asbisindo melalui forum diskusi dan seminar untuk pengembangan bank syariah.
Langkah ini untuk mencapai visi menjadi top 10 bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Bank Syariah Indonesia juga berkomitmen melayani lebih dari 20 juta nasaba. Dan menjadi top 5 bank berdasarkan aset dan nilai buku menjadi Rp 50 triliun di tahun 2025..
Indonesia sebagai negara muslim terbesar sudah seharusnya memiliki layanan keuangan syariah yang kuat dan mumpuni. Jumlah penduduk muslim yang besar bisa menjadi pilar dan energi pengembangan ekonomi syariah nasional. (mrz)