Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Memperkuat Akses Permodalan Petani, Bank Mandiri Gandeng PT Pupuk Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sektor pertanian menjadi fokus Indonesia sebagai negara agraris. Maka, Bank Mandiri bersinergi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) memberdayakan petani binaan melalui penguatan akses permodalan bagi petani dengan Program Agro Solution.

Keduanya berharap, inisiatif penyiapan akses modal ini membantu petani binaan meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Serta ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati mengatakan, pihaknya menindaklanjuti MoU ini dengan melakukan perjanjian pembiayaan dengan kelompok-kelompok petani yang direkomendasikan Pupuk Indonesia. Termasuk dengan badan usaha ataupun koperasi yang menjadi off taker hasil panen petani binaan.

“Sinergi antar BUMN ini sangat strategis untuk mendukung pencapaian program ketahanan pangan pemerintah. Apalagi, kami melihat di masa pandemi ini, pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang potensial untuk menopang perekonomian Indonesia,” kata Indah, Jumat (12/3).

Tahun lalu Bank Mandiri etap mencatat kenaikan pembiayaan ke sektor pertanian. Jika pada 2019, kredit sektor pertanian, perburuan dan kehutanan mencapai Rp83,9triliun, volumenbertambah 9,3% secara yoy menjadi Rp 91,7 triliun pada akhir 2020. Khusus untuk sektor pertanian sebesar Rp 3,8 triliun pada akhir 2020.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menyatakan, program Agro Solution dicanangkan sejak akhir tahun 2020 lalu. Dan meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani serta mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi.

MoU ini akan membantu petani dalam program Agro Solution. Yakni memberikan pemberdayaan dan pendampingan budidaya pertanian melalui penyediaan sarana produksi pertanian bagi petani, fasilitas permodalan maupun layanan produk dan jasa perbankan lainnya. “Sekaligus pengembangan kompetensi seperti pelatihan budidaya, pendampingan, dan pembentukan klaster-klaster pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan mitra tani binaan,” ujar Gusrizal.

Tidak hanya petani, dukungan permodalan ini dapat diakses distributor, kios pertanian, hingga pembeli hasil panen (grain trader). Yakni dengan fasilitas permodalan kredit usaha rakyat (KUR) atau non KUR, tanpa skema penjamin fasilitas kredit. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER