Senin, 15 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Penyaluran Kredit Bank Mandiri di Kuartal I 2021 Tumbuh 9,1% Menjadi Rp 984,8 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pelan-pelan bisnis mulai menggeliat. Akhir Maret 2021, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasian 9,1% year on year (yoy), menjadi Rp 984,8 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, salah satu kunci keberhasilan membangkitkan kinerja awal tahun ini adalah memperhatikan sektor unggulan di masing-masing wilayah. Terutama masih memiliki prospek positif dan kualitas yang baik.

Secara bank only, penyaluran kredit hingga triwulan I 2021 mencapai Rp779 triliun. Ditopang segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18% yoy menjadi Rp 513,9 triliun. Serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22% YoY menjadi Rp92,1 triliun. 

Pencapaian tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan. Sehingga rasio NPL konsolidasi terjaga baik di kisaran 3,15% dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220%.

“Kami melihat laju pertumbuhan ini sebagai tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha. Ini perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Oleh karena itu, kami tidak akan lengah dan terus waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan, Selasa (27/4).

Beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale. Antara lain sektor fast moving consumer goods (FMCG), perkebunan dan konstruksi. Sementara di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), outstanding portfolio kredit usaha rakyat KUR juga tumbuh kencang di kisaran 35,4% yoy menjadi Rp 46,2 triliun. Sebanyak Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Darmawan optimistis, perkembangan program vaksinasi covid-19, dikombinasikan erbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi covid-19.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri secara konsolidasi hingga triwulan I 2021 tumbuh 25,5% yoy menjadi Rp1.181,3 triliun. Dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60% dari sebelumnya 64,13%. 

DPK secara bank only juga meningkat sebesar 15,6% yoy mencapai Rp 947,8 triliun. Dengan rasio CASA (dana murah) sebesar 71,2%. Terutama didorong pertumbuhan giro yang mencapai 41,73% yoy menjadi Rp 335,9 triliun. “Keberhasilan kami memperbaiki komposisi dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund YtD (bank only) menjadi hanya 1,8%, turun tajam dari 2,83% pada Maret 2020,” katanya.

Kenaikan DPK hingga menembus level Rp1.100 triliun dan kenaikan penyaluran kredit berkontribusi kepada pembentukan aset Bank Mandiri secara konsolidasi hingga mencapai Rp1.584,1 triliun. Meningkat 20% yoy.

“Kenaikan aset yang signifikan tersebut terutama didorong oleh keberhasilan proses merger Bank Syariah Mandiri dan dua bank syariah himbara lainnya menjadi Bank Syariah Indonesia. Dan menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri,” katanya.

Bank Mandiri saat ini tengah melakukan pengembangan solusi digital dalam rangka untuk mendorong pertumbuhan transaksi digital nasabah. Dengan memberikan solusi kemudahan digital baik bagi kebutuhan perusahaan maupun individual.

“Bagi nasabah ritel, pada triwulan I lalu kami telah mengenalkan Livin’ by Mandiri sebagai pengembangan aplikasi Mandiri Online menjadi sebuah super app yang mampu memberi akses kepada nasabah ke produk dan layanan Mandiri Group. Sedangkan nasabah wholesale kami saat ini telah dapat memanfaatkan layanan Mandiri Cash Management untuk berbagai kebutuhan transaksional,” katanya. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER