Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Rights Issue, ASSA Targetkan Rp 720 Miliar, Ini Peruntukannya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perusahaan terus melalui an aksi korporasi. Sebut saja PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berencana menerbitkan obligasi konversi (convertible bond).

Yakni melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Saat ini sedang dalam proses pengajuan persetujuan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

ASSA bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya. Ada tiga pilar bisnis utama, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan marketplace online kendaraan-Caroline), serta  end to end logistic (logistik dan kurir ekspress-Anteraja),

Kembali lagi ke penerbitan rights issue. Rencananya, bagi setiap pemegang 453 saham lama yang tercatat pada tanggal 14 Juni 2021, berhak memperoleh 80 HMETD baru. 

Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya membeli sebanyak satu obligasi konversi pada harga pelaksanaan yaitu Rp 1.200 per saham. Obligasi konversi ini akan dapat dikonversi sejak tanggal emisi sesuai usulan jadwal yang sedang diajukan persetujuannya hingga sebelum tanggal jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2023 atau selama periode 2 tahun. 

Jumlah obligasi konversi sebanyak 600 juta dan bersifat zero coupon. Serta diterbitkan tanpa warkat (scripless)

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, sebagian besar dana yang terkumpul atau sekitar 90,38% untuk melunasi dan membayar sebagian pinjaman bank yang kita ambil di tahun. Ini dalam rangka investasi awal di bisnis kurir (Anteraja) serta akusisi JBA di bisnis lelang otomotif. 

Kemudian sekitar 7,01% untuk menambah modal kerja. Serta sisanya sekitar 2,62% akan digunakan sebagai setoran untuk modal pengembangan usaha baru di bidang jasa pergudangan (Titipaja). Titipaja merupakan bisnis persewaan gudang bersama (sharing warehouse) yang di dunia logistik dikenal sebagai e-fulfillment centre

Customernya adalah para penjual barang (seller) di platform e-commerce, social commerce. Dan perusahaan-perusahaan consumer goods yang saat ini berubah landscape nya dan mulai banyak mendistribusikan sebagian produknya langsung kepada end-customer dengan menggunakan jasa pengantaran Anteraja.

Melalui aksi korporasi ini, ASSA berharap dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 720 miliar. Adapun untuk obligasi konversi yang tidak diambil oleh para pemegang saham Perseroan, maka kan diambil oleh IFC (International Finance Corporation) yang merupakan anggota World Bank Group. IFC bertindak sebagai pembeli siaga dalam pelaksanaan HMETD tersebut. 

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi maksimalsebesar 15,01% setelah periode PMHMETD.

Apabila pemegang pbligasi konversi tidak mau menukarkannya menjadi saham pada tanggal jatuh tempo, ASSA akan melunasi nilai pokok obligasi konversi ditambah yield to maturity sebesar 3,5% per tahun. Ditambah 1% dari Nilai Pokok Obligasi Konversi pada saat tanggal jatuh tempo. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER