Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank Syariah Indonesia Catat Laba Bersih Rp 742 Miliar di Kuartal I 2021, Tumbuh 12,85%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 742 miliar pada triwulan I 2021. Naik 12,85% dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp 657 miliar.

Kenaikan kinerja triwulan 1 2021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sebesar 5,16% secara year on year (yoy). Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, kenaikan laba ini didorong ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah optimal. Sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal. Di antaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger,” kata Hery, Kamis (6/5).

Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai meningkatnya return on equity (RoI). Dari 11,19% per Desember 2020 menjadi 14,12% per Maret 2021.

Dari sisi bisnis, BSI pada triwulan 1 2021 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 159 triliun. Naik 14,74% dari periode sama 2020 sebesar Rp138,6 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar berasal dari segmen konsumer sebesar Rp 71,6 triliun atau 45% dari total pembiayaan.

Lalu segmen korporasi Rp 37,3 triliun (23,5%), segmen kecil dan menengah Rp 20,8 triliun (13,1%), mikro Rp 15 triliun (9,4%) dan komersial Rp 9,6 triliun (6,1%).

Seiring kenaikan bisnis, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan dengan tren penurunan NPF gross. Dari 3,35% di triwulan 1 2020 menjadi 3,09% di triwulan 1 2021. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% sampai triwulan 1 2021.

Dari sisi liabilitas, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BSI sampai triwulan 1 2021 mencapai Rp 205,5 triliun. Naik 14,3% dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp179,8 triliun.

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 14,73%. Sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54% pada triwulan 1 2020 menjadi 57,76% di triwulan 1 2021.

BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 234,4 triliun naik 12,65% yoy dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1% di triwulan 1 2021.

BSI terus meningkatkan kapabilitas digital. Tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI. Nilai hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp 40,85 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy).

Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35% yoy.

Secara umum, volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% yoy. Selain transaksi BSI Mobile (42%), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24%), kartu debit/kredit (17%), dan ATM (14%). (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER