Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dengan Strategi Ekosistem Terbuka, OVO Tetap Berkembang di Tengah Pandemi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di tengah kondisi perekonomian tidak stabil, dampak pandemi, OVO mampu bertahan. Inovasi, diversifikasi dan peningkatan kualitas layanan menjadi kata kunci bagi OVO menghadapi pandemi yang terjadi sejak tahun lalu.

Platform dan layanan OVO selama tahun 2020 mampu tumbuh dan berekspansi. Perkembangan tersebut sejalan dengan perluasan ekosistem OVO yang semakin berkembang dan terdiversifikasi di 2020. “Menghadirkan produk baru dan manfaat lebih bagi pengguna OVO melalui kolaborasi dengan berbagi pelaku industri. Dari UMKM hingga perusahaan-perusahaan terkemuka,” kata Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit, Senin (10/5).

Terlihat pada awal pandemi, OVO mencatat peningkatan pertumbuhan pengguna baru. Tidak terlepas juga dari upaya OVO dalam mendukung masyarakat. Baik melalui program yang bertujuan memudahkan transisi offline ke online maupun melalui donasi Patungan untuk Berbagi.

“Di tengah kondisi pandemi, transaksi digital justru meningkat dengan pesat. Akselerasi digital/ digitalisasi menjadi faktor penting dalam memulihkan perekonomian Indonesia. Terutama pada sektor UMKM yang memegang peranan substansial dalam menggerakkan perekonomian Indonesia,” lanjutnya.

Performa tersebut tidak lepas dari strategi ekosistem terbuka yang OVO terapkan. OVO terus melakukan inovasi, peningkatan kualitas dan kolaborasi strategis yang berkelanjutan dengan banyak mitra. Seperti Bank BRI, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Prudential Indonesia, Zalora, Lazada, Blibli, Bhinneka, HappyFresh dan masih banyak lagi.

Pada akhir tahun, OVO sudah hadir di 426 kota/kabupaten dan lebih dari 1,5 juta merchant sudah bergabung di OVO. Termasuk lebih dari lebih dari 950.000 UMKM yang telah mengimplementasikan QRIS. Jumlah pelaku UMKM yang menjadi mitra OVO bahkan meningkat sebanyak 95% sepanjang 2020 dibandingkan 2019.

Selanjutnya di paruh kedua tahun 2020, OVO berkolaborasi dengan mitra finansial menghadirkan peluncuran layanan asuransi dertajuk OVO | Proteksi. Dan juga peluncuran layanan OVO | Investasi yang bertujuan membuka akses terhadap peluang berinvestasi bagi masyarakat secara luas. .

Di sisi lain, OVO juga terus meningkatkan layanan lewat inklusi keuangan melalui aplikasi OVO. “Sejak 2020 kami memperluas layanan dari hanya pembayaran ke jasa keuangan melalui fitur/produk OVO | Invest dan OVO | Proteksi yang merupakan hasil inovasi dan kolaborasi strategis,” lanjut Harumi.

OVO | Invest sendiri menerima sambutan hangat dari pengguna OVO, berkat kemudahan dan keterjangkauan harga. Lebih dari 450.000 pengguna, atau sekitar setengah juta pengguna, memilih mendaftar ke OVO | Invest dalam tiga bulan pertama peluncuran.

Performa dan pertumbuhan pengguna baru OVO juga ditunjang dengan penunjukan OVO dalam inovasi teknologi pendistribusian bantuan sosial produktif lewat program Prakerja. Per 31 Desember 2020, OVO telah mendistribusikan lebih dari Rp 3 triliun kepada 1,67 juta peserta program Prakerja. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER