Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Link Net Cetak Laba Rp 942 Miliar di Tahun 2020, Tumbuh 5,3%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Link Net menambahkan jumlah pelanggan terbanyak di tahun 2020 sejumlah 171.000. Meningkatkan total pelanggan sebesar 25% menjadi 839.000 pada tahun lalu.

Emiten berkode saham LINK ini menambah 211.000 home passes ke dalam jaringannya.
Menjadikan total home passes sebesar 2,68 juta. Tahun lalu, Link Net mencapai tingkat penetrasi jaringan tertinggi sebesar 31,3%.

Pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) stabil pada Rp 364.000 di 2020. Beberapa tahun terakhir, manajemen mulai melihat perubahan perilaku konsumen yang menyebabkan peningkatan akan fixed line broadband.

Perubahan seperti work from home, learn from home, penggunaan ecommerce dan pertumbuhan layanan tele-medicine kemungkinan besar akan tetap ada di masa depan. Perubahan perilaku ini akan menuntun pada peningkatan kebutuhan akan internet berkecepatan tinggi tanpa batas.

Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp 4,05 triliun pada tahun 2020, bertumbuh 7,8% yoy. EBITDA meningkat 11,3% menjadi Rp 2,3 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 56,9%. Pendapatan per saham meningkat 9,3% pada menjadi Rp 340. Laba bersih meningkat 5,3% pada tahun 2020 menjadi Rp 942 miliar. Dengan margin laba bersih pada 23,3%.

Pada kuartal IV 2020, pendapatan meningkat 10,7% menjadi Rp 1,09 triliun dibandingkan kuartal IV 2019. Pendapatan per kuartal meningkat 7% pada kuartal IV 2020 dibandingkan kuartal III 2020.

EBITDA pada kuartal IV 2020 tercatat Rp 668 miliar. Bertumbuh 48,4% ketimbang kuartal IV 2019. Per kuartal, EBITDA meningkat 15,4% pada kuartal IV 2020 dibandingkan kuartal III 2020. Margin EBITDA pada kuartal IV 2020 tercatat 61%. Laba bersih kuartal IV 2020 meningkat 99,5% menjadi Rp243 miliar dibandingkan kuartal IV 2019.

Link Net akan membayar dividen Rp283 miliar untuk tahun 2020. Atau sebesar 30% dari laba bersih. Pembayaran dividen akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Link Net.

Pada tahun 2020, Link Net memulai proses migrasi kabel jaringan ke tiang infrastruktur milik sendiri untuk mencapai kemandirian infrastruktur. Targetnya memindahkan 60.000-65.000 tiang pada tahun 2020. Hingga akhir 2020, Link Net telah memindahkan 65.100 tiang ke infrastruktur sendiri.

Proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2022. Pada saat itu, biaya sewa tiang sebesar 3,6% akan hilang dan akan mempengaruhi arus kas dan pendapatai secara positif.

Marlo Budiman, Presiden Direktur dan CEO Link Net menyatakan, tahun 2020 meningkatkan total pelanggan sebesar 25%. Pelanggan baru ini akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan pada tahun 2021 dan seterusnya. “Kami melihat pertumbuhan pendapatan yang positif pada unit bisnis di kota-kota di luar Jakarta. Kami berharap terus berlanjut hingga tahun 2021 dan seterusnya,” kata Marlo, dalam rilis ,Senin (10/5). (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER